Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Sabtu, 23 Januari 2021 | 22:36 WIB
ILUSTRASI Ariel NOAH saat divaksin.(Instagram/@ridwankamil)

SuaraBekaci.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau Pemprov Jabar telah membentuk Komda KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Komda KIPI dbentuk untuk melayani penerima vaksinasi yang mengalami KIPI dengan gejala berat.

Seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat juga perlu membentuk Pokja KIPI di masing-masing wilayah.

“Kabupaten/kota juga harus menyiapkan Pokja KIPI dan menetapkan rumah sakit rujukannya,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Marion Siagian dikutip dari Antara, Sabtu (23/1/2021).

Marion yang juga yang juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat menyatakan, berdasarkan pemantauan tidak ada laporan para tenaga kesehatan yang disuntik pertama mengalami KIPI dengan gejala berat.

Baca Juga: Delapan Hari Lagi Ditutup, Ayo Warga Jawa Barat Daftar Bintang Suara

“Yang muncul KIPI ringan seperti kemerahan di tempat suntikan. Semua bisa diatasi tanpa ada yang rawat inap,” ujar Marion.

Keluhan KIPI dapat dilaporkan langsung ke fasilitas kesehatan tempat vaksinasi dalam waktu 24 jam. KIPI berat akan dicatat petugas ke website Keamanan Vaksin yang dapat diakses langsung seperti ke Komnas KIPI.

Untuk masyarakat Jabar dapat menghubungi melalui Whatsapp di hotline Pikobar https://pikobar.jabarprov.go.id/ dengan nomor +62 856-9739-1854 atau call center nomor darurat 119.

Dia menjelaskan, Pemprov Jabar saat ini sedang menunggu pengiriman 253.640 vial vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma untuk keperluan vaksinasi suntikan kedua yang akan dilaksanakan di tujuh daerah mulai Kamis (28/1/2021).

Suntikan pertama sudah dilakukan 14 Januari 2021 di Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, dan Kota Cimahi, serta Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.

Baca Juga: Lebih Dari 172 Ribu Orang Indonesia Sudah Divaksinasi Covid-19

“Kami sedang menunggu distribusi untuk termin kedua dari Bio Farma. Rencananya dikirim mulai hari ini,” ujar Marion.

Distribusi akan dilakukan dua kali, Jumat (22/1/2021) sebanyak 55.880 vial dan Minggu (24/1/2021) sebanyak 98.880 vial serta Senin (25/1/2021) 88.880 vial. Vaksin akan disimpan di gudang milik Pemprov Jabar.

Guna mendukung sukses vaksinasi, kabupaten/kota harus mempersiapkan diri mulai segi fasilitas kesehatan, tempat penyimpanan vaksin (cold chain), serta tenaga vaksinator.

Berdasarkan evaluasi, penyuntikan pertama atau termin kesatu yang dilakukan 14 Januari 2021, secara umum vaksinasi di tujuh kabupaten/kota berlangsung lancar.

“Vaksinasi termin kesatu sudah berjalan dengan baik, namun masih terkendala dengan sistem aplikasi, sehingga cakupan pada awal pelaksanaan masih rendah,” katanya.

Di luar tujuh daerah tersebut, kata Marion, sudah ada daftar kabupaten/kota yang akan divaksin selanjutnya, yang tahap pertamanya akan dilakukan 28 Februari mendatang.

“Sudah ada alokasi untuk 20 kabupaten/kota lainnya untuk pemberian dosis pertama dan kedua, serta untuk tujuh kabupaten/kota awal untuk pemberian dosis kedua,” sebutnya.

Seperti diketahui, penyuntikan pertama di tujuh daerah dimulai 14 Januari 2021. Terdapat 18.034 tenaga kesehatan dan 69 tokoh masyarakat yang sudah divaksin. Rinciannya Kota Bandung (5.524 nakes), Kabupaten Bandung (1.990 nakes), Kota Bekasi (1.826 nakes), Kota Bogor (2.130 nakes), Kabupaten Bandung Barat (934 nakes), Kota Cimahi (1.168 nakes), dan Kota Depok (4.462 nakes). Tidak semua sasaran berhasil divaksin karena tidak lolos penyaringan kesehatan.(Antara)

Load More