Antonio Juao Silvester Bano | Dwi Atika Nurjanah
Minggu, 10 Januari 2021 | 13:55 WIB
ILUSTRASI Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

SuaraBekaci.id - Peristiwa Pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) menyisakan duka yang mendalam. Utamanya, bagi keluarga penumpang dan awak pesawat yang masih cemas menanti kabar.

Salah satunya yakni seorang wanita bernama Aldha Refa. Dia merupakan istri dari Okky Bima, Pramugara Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Okky Bima diketahui sebagai pramugara pesawat dengan pilot Kapten Afwan tersebut.

Di  media sosial, beredar chat terakhir yang dibagikan Aldha Refa setelah mengetahui suaminya menjadi korban kecelakaan.

Chat tersebut dibagikan oleh Aldha Refa melalui akun Instagramnya @aldharefa.

Percakapan tersebut dilakukan sebelum suaminya melakukan boarding. Selain itu, dia membagikan potretnya bersama sang suami.

"Suamiku kamu pasti bisa bertahan," tulis akun @aldharefa, dikutip Suara.com.

Instagram Story Aldha Refa istri dari pramugara Sriwijaya AIr SJ182. (Instagram/aldharefa)

Dia sempat bertanya kepada sang suami soal pesawat yang delay. Namun, naasnya sang suami tidak bisa dihubungi lagi.

"Pih balas pih. Kamu pasti kuat sayang kamu bisa bertahan," tulisnya.

Baca Juga: Netizen Merinding Ramalan Mbak You Soal Pesawat Jatuh Terbukti Benar

Selanjutnya, dia meminta doa kepada masyarakat untuk suaminya yang menjadi korban kecelakaan pesawat.

"Mohon doa temen-temen semoga ada mukjizat dari Allah selamat suamiku semua tanpa kurang apapun," ujarnya.

Sontak unggahan Aldha tersebut membuat haru warganet. Tak sedikit yang memberikan doa dan dukungan kepadanya.

Chat terakhir istri korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ182. (Instagram/@alhdarefa)

Pesawat Hilang Kontak

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Load More