Ada 1160 Orang Bekasi Miskin Ekstrem, Siapa Capres-Cawapres yang Dianggap Mampu Turunkan Tingkat Kemiskinan?

Di awal tahun, jumlah warga miskin ekstrem di Bekasi mencapai 1926, di akhir tahun kini angkanya menurun menjadi 1160 keluarga.

Galih Prasetyo
Senin, 11 Desember 2023 | 17:14 WIB
Ada 1160 Orang Bekasi Miskin Ekstrem, Siapa Capres-Cawapres yang Dianggap Mampu Turunkan Tingkat Kemiskinan?
Pasangan Anies-Muhaimin nomor urut 1, Prabowo-Gibran nomor ururt 2, dan Ganjar-Mahfud nomor urut 3 saat penetapan nomor urut pasangan Capres dan Cawapres Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

SuaraBekaci.id - Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei terbaru capres-cawapres jelang debat Pilpres 2024. Dari hasil survei Populi Center, siapa capres-cawapres yang mampu menurunkan tingkat kemiskinan?

Survei Populi Center tunjukkan pasangan Prabowo-Gibran dianggap mampu menurunkan tingkat kemiskinan. Pasangan nomor urut 2 ini dari hasil survei Populi Center pada Desember 2023 meraup 40,8 persen atau naik dibanding November 2023 yang hanya 34,6 persen.

Sementara itu pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN) berada di tempat kedua dengan meraup 21,8 persen. Angka ini turun jika dibandingkan pada November 2023 dimana pasangan AMIN meraih 23,0 persen.

Sedangkan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada diurutan paling buncit dengan presentase 21,7 persen atau turun 23,3 persen dibanding November 2023.

Baca Juga:Geger Penemuan Mayat Wanita Muda di Bekasi dengan Mulut dan Hidung Dilakban, Dibunuh oleh Kekasih?

Selain itu, pasangan Prabowo-Gibran juga dianggap masyarakat paling mampu perekonomian Indonesia adalah Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka (42,3 persen), Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar (22,2 persen), dan
Ganjar Pranowo–Mahfud MD (21,7 persen).

Populi Center menyelenggarakan Survei Nasional mulai tanggal 28 November hingga 5 Desember 2023.

Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di 4 (empat) Daerah Otonomi Baru yaitu Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).

Margin of Error (MoE) diperkirakan ± 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga:Kondisi SDN Setiamekar 3 yang Atapnya Ambruk Pasca Diterjang Hujan Deras, Pemkab Bekasi Didesak Segera Perbaiki

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Bekasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini