SuaraBekaci.id - Kadis Tata Ruang Kota Bekasi, Junaedi hari ini, Rabu (22/11) diperiksa oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemeriksaan Junaedi sebagai saksi di kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan wali kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Kemarin, Selasa (21/11), KPK juga telah memanggil dan memeriksa Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Reny Hendrawati di kasus yang sama.
"Hari ini, bertempat di Gedung Merah Putih KPK, tim penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi Junaedi selaku kepala Dinas Tata Ruang Kota Bekasi," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri seperti dikutip dari Antara.
Sama seperti saat pemeriksaan kepada Reny, Ali belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pemeriksaan kepada Kadis Tata Ruang Kota Bekasi.
Baca Juga:Sekda Kota Bekasi Reny Hendrawati Diperiksa KPK sebagai Saksi, Kasus Apa?
Pemeriksaan Reny Hendrawati di 2022
Pada Maret 2022, Reny Hendrawati sempat diperiksa KPK di kasus Rahmat Effendi. Saat itu, 14 Maret 2023 menurut Ali Fikri, pemeriksaan kepada Reny untuk mendalami perihal dokumen administrasi kepegawaian ASN di Kota Bekasi.
"Tim penyidik mendalami pengetahuan Reny Hendrawati terkait dengan dokumen administrasi kepegawaian ASN Pemkot Bekasi yang ditandatangani tersangka RE sebagai surat keputusan Wali Kota Bekasi," ujar Ali.
Pada Kamis (6/1), KPK menetapkan total sembilan tersangka, yakni lima penerima suap dan empat pemberi suap terkait dengan kasus dugaan korupsi tersebut.
Para penerima suap adalah Rahmat Effendi (RE), Sekretaris DPMPTSP M. Bunyamin (MB), Lurah Jati Sari Mulyadi (MY), Camat Jatisampurna Wahyudin (WY), dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Bekasi Jumhana Lutfi (JL).
Baca Juga:Kas Negara Bertambah Rp12,3 Miliar, Hasil Rampasan KPK dari Terpidana Suap Rahmat Effendi
Lalu, pemberi suap adalah Direktur PT ME Ali Amril (AA), pihak swasta Lai Bui Min (LBM), Direktur PT KBR Suryadi (SY), serta Camat Rawalumbu Makhfud Saifudin (MS).
- 1
- 2