Sebelumnya, orang tua korban, Linda (51) mengungkap bahwa selama tiga tahun berumah tangga dengan N, anaknya memang kerap mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Babak belur dan dia sering dipukuli, sering berantem emang, yang di ributin si Nando ini karena banyak bohongnya," kata Linda.
Bahkan anaknya sempat membuat laporan ke Polres Metro Bekasi terkait KDRT yang dialaminya. Laporan itu dibuat pada 7 Agustus 2023 lalu.
Saat itu, sang anak juga membawa bukti Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Annisa, Cikarang.
Baca Juga:Kronologi Laporan KDRT Mega Suryani Dewi 'Dikacangi' Polisi: Kini Tewas di Tangan Suami
"Udah laporan pada 7 Agustus lalu, dia kan lebam, laporan ke polres yah, dan nerima KDRT dia bilang, ibu tolongin neng, aku (Mega) dianiaya sama suaminya," tuturnya.
Semenjak itu, korban juga melakukan ultimatum ke sang suami dengan membuat surat perjanjian di atas materai terkait tindakan KDRT tersebut.
Linda mengatakan, ultimatum yang dilakukan Mega secara perlahan hampir membuat N sadar.
"Katanya, eneng mau ada perjanjian di atas materai, kalau ada KDRT lagi, aku ingin kakak, ibu dia saksi denda sebesar besarnya tapi belum sempat terjadi," ungkapnya.
Namun sayangnya, upaya tersebut tak berbuah manis. Mega akhirnya harus menghembuskan napas terakhir ditangan suaminya, dan meninggalkan dua orang anak yang masih balita yakni usia 18 bulan dan 3,5 tahun.
Baca Juga:Tabiat Berbohong Nando Diduga Jadi Pemicu Keributan dengan Mega yang Berujung Pembunuhan Sadis
Kontributor: Mae Harsa