Erick Thohir, dari Giuseppe Meazza ke Gelora Bung Karno

Erick Thohir kini menjadi nakhoda baru PSSI gantikan Mochamad Iriawan.

Galih Prasetyo
Kamis, 16 Februari 2023 | 14:07 WIB
Erick Thohir, dari Giuseppe Meazza ke Gelora Bung Karno
Kiri-kanan: Mantan Ketua Umum PSSI (2019-2023) Mochamad Iriawan, La Nyalla Mattalitti, Ketua Umum PSSI (2023-2027) Erick Thohir dan Menpora Zainudin Amali saat menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023). [Twitter/@PSSI]

SuaraBekaci.id - PSSI punya nakhoda baru untuk durasi 2023 hingga 2027. Dia adalah Erick Thohir, pejabat dengan status Menteri Badan Usah Milik Negara (BUMN).

Erick Thohir terpilih sebagai ketum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang berlangsung di Hotel Sangri La, Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Pada proses pemilihan, voter PSSI memberikan suara terbanyak kepada Erick Thohir. Ia mendapat perolehan suara sebanyak 64 dari 84 voters.

Pesaing terdekat Erick Thohir, La Nyalla Mattalitti hanya memperoleh 22 suara. Sementara dua pesaing lainnya, Arief Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi tak mendapa suara.

Baca Juga:Menang Telak, Erick Thohir Pimpin PSSI 2023-2027

Di dunia sepak bola, ini menjadi perhatian berikutnya Erick Thohir. Ia sebelumnya bikin geger publik Indonesia setelah menjadi presiden di Inter Milan, klub yang memiliki gelar 19 Scudetto Serie A Italia.

Erick pada 2013 bersama dua penguasa Indonesia lainnya buat heboh dengan resmi membeli 70 persen saham La Beneamata.

Thohir kabarnya menggelontorkan uang sebesar 240 juta hingga 300 juta euro atau setara Rp3,8 triliun untuk bisa mendapatkan saham mayoritas di Inter Milan.

Tongkat kepemimpinan di Inter Milan dari Massimo Moratti pun berpindah ke Erick Thohir. Namun, pada Januari 2019, Thohir kemudian melepas seluruh sahamnya di Inter Milan kepada Steven Zhang, anak pemilik Suning Holdings Grup.

Selama menjadi pemilik saham mayoritas di Inter Milan, Erick Thohir dianggap gagal. Fakta menunjukkan bahwa prestasi terbaik Inter di era Thohir ialah finish di peringkat keempat musim 2015-16 dan 2017-18.

Baca Juga:Klub-klub Liga 2 Catat! Ini Kata Erick Thohir Soal Janji Lanjutkan Kompetisi

Pada musim pertamanya, Thohir telan pil pahit, Inter Milan mengulang prestasi terburuk sejak 1974-75 yakni hanya terlempar dari posisi 4 besar. Inter di musim 2012-13 finish diperingkat ke-9.

Pria berdarah Lampung, Sunda dan Tionghoa ini tidak hanya menjadi pemilik Inter Milan. Adik dari bankir Garibaldi Thohir tersebut diketahui juga memiliki klub basket NBA Philadelphia 76ers pada 2011.

Selain itu, Satria Muda klub basket di IBL juga dimiliki oleh pria kelahiran Jakarta 30 Mei 1970.

Di luar Inter Milan, Thohir juga diketahui memiliki saham di sejumlah klub sepak bola luar negeri lainnya seperti DC United yang bermain di Major League Soccer (MLS) dan Oxford United di Inggris.

DC United dimiliki Erick Thohir pada 2012, namun pada 2022, ia melepas saham mayoritas yang dimiliknya. Erick sempat menceritakan proses ia membeli saham DC United saat jadi bintang tamu di kanal Youtube Helmy Yahya Bicara.

"Saya mengambil alih DC karena mereka punya historis besar. Tapi secara performance dan keuangan rontok saat itu," kata Erick.

Sementara di Oxford United, Thohir punya saham mayoritas hampir 51 persen. Ia tak sendirian di Oxford United, namun bersama Anindya Bakrie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini