SuaraBekaci.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma'aruf Amin mengaku bahwa ia sebenarnya tidak memiliki niat untuk menjadi pejabat tinggi negara seperti tugasnya yang diemban saat ini.
Ma'aruf Amin menyebut bahwa sebenarnya dirinya hanya ingin menjadi ulama. Pengakuan itu disampaikan oleh Ma'aruf Amin saat saat peresmian Masjid Raya Baiturrahman dan Gedung MUI Jawa Tengah Sahal Mahfudh beberapa waktu lalu.
Wapres pun mengaku bahwa ia hanya ingin mengikuti jejak KH Sahal Mahfudh, Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2000-2014.
Dikatakan oleh Ma'aruf Amin, keputusannya untuk terjun ke dunia politik dan menjadi wapres didasari permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga:Tiga Hal Ganjil yang Muncul dalam Poster Kartun Hari Tani di Instagram Jokowi
Ma'ruf Amin menyebut bahwa Jokowi yang memintanya langsung untuk menjadi pendampingnya di Pemilu 2019.
"Saya mengikuti jejak beliau. Jadi, beliau Rais Aam, merangkap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan saya mengikuti beliau sebagai Rais Aam dan juga Ketua Umum MUI," ucapnya mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com
"Tapi saya disuruh belok sama Pak Jokowi menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia," ungkap Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin berkecimpung dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan sejak 1964.
Saat dipilih menjadi calon wakil presiden Jokowi, Ma'ruf Amin tengah memegang dua jabatan penting, yakni Ketua Umum MUI periode 2015-2020 dan Rais Aam PBNU 2015-2020.
Baca Juga:Analis: Meski Pernah Jadi Rival Jokowi Dua Pilpres, Prabowo Tetap Buktikan Kesetiaan