SuaraBekaci.id - Curhat seorang wanita berusia 20 tahun yang sangat protekfif tengah menjadi pembahasan hangat di jagat media sosial.
Pasalnya, wanita itu tak diberikan kebebasan satu pun oleh orang tuanya meski sudah dewasa.
Hal itu diungkapkan si wanita sebagai sender melalui akun @tanyakanrl di jejaring media sosial Twitter.
"Tolong, aku cewe udah 20 tahun masih belum punya kebebasan sama sekali. Nggak punya kamar sendiri, kalau tidur masih nyatu sama mama bapak," tulis sender dikutip SuaraBekaci.id, Jumat (19/08/2022).
Baca Juga:Begini Sosok 'Sultan Ranupani' Mbah Kerto, Ngaku Beli Mobil Hanya untuk Mainan
Pasalnya, sender mengaku tidur selalu bergerak tak karuan hingga bajunya naik atas dada.
Sender pun takut sang ayah akan melihat auratnya, namun ibunya berkata untuk tak memikirkan hal tersebut karena lampu mati.
Tak hanya itu, orang tua sender selalu mengecek HPnya, mulai dari email untuk melihat kemajuan proses skripsi dan soal pekerjaan barunya, seluruh foto di galeri terutama folder tangkapan layar, aplikasi Whatsapp hingga melihat perbelanjaan onlinenya.
Bahkan orang tuanya selalu mengecek jumlah rekening sender terus menerus.
"Aku udah capek banget, aku juga nggak boleh main, main kalau keluar harus ada tujuan penting. Jadi sekarang aku keluar cuma buat kerja doang," tutur sender.
Baca Juga:Viral Bocah SD Dikeluarkan dari Barisan Gerak Jalan, Dinarasikan Karena Seragamnya Kekuning-kuningan
Saking tak betahnya di rumah, sender selalu pergi keluyuran hingga pukul 8 malam di suatu tempat seraya makin.
Lebih dari jam 8 malam, sang ibu akan menelfon terus menerus. Bahkan ibunya pernah menghubungi kantor untuk mengetahui keberadaan sender apakah benar-benar lembur.
"Terus aku disuruh banyak temen, tapi mana ada yang mau temenan sama orang yang diajak kemana-mana nggak bisa? Sekalinya bisa cuma dikasih waktu 2 jam, gue stress banget anj**," lanjutnya.
Sender mengaku pernah berfikiran untuk pergi dengan menikah, namun tindakan itu nanti justru akan menimbulkan masalah lain.
Sampai-sampai dia berfikir bahwa dirinya tak layak mendapatkan kebebasan dengan hidup seperti itu.
"Pengen banget ke psikolog tapi bingung izinnya nanti gimana, kayaknya kalau ke psikolog juga orang tua harus tahu kan? Rumahku juga bikan tempat yang tenang gitu, isinya ortu ribut doang. Kamu kalau jadi aku bakal gila nggak sih?" ungkap sender.