Pilih tempat yang cerah (setidaknya enam jam sinar matahari penuh per hari) di tempat tidur yang ditinggikan. Tanah yang sedikit asam (dengan pH 4,8–5,2), lebih disukai diisi dengan bahan organik. Gali parit dangkal (sedalam empat hingga enam inci) yang cukup panjang untuk menanam setiap potongan kentang sekitar delapan inci.
5. Tanam potongan benih
Tanam benih kentang di parit dengan kecambah menghadap ke atas (potong menghadap ke bawah). Tutup secara longgar dengan tanah; kentang tumbuh paling baik di tanah yang gembur, jadi jangan menumpuknya di atasnya.
6. Menjaga kelembaban
Baca Juga:Resep Kari Vegetarian, Tidak Pakai Daging Sapi Atau Ayam, Siapkan Kentang dan Kol
Tanaman kentang harus mendapatkan satu hingga dua inci air per minggu. Siram tempat menanam kentang secara merata untuk menghindari kentang retak atau menjadi menonjol.
7. Secara berkala "tumbuk" kentang
Saat tanaman kentang Anda tumbuh, tanaman berdaun akan tumbuh dari tanah, sedangkan umbinya tumbuh di batang terpisah di bawah tanah. Umbi harus tetap terkubur di bawah tanah selama pertumbuhannya. Jika mereka terkena terlalu banyak sinar matahari, mereka akan berubah menjadi hijau dan keras dan tidak bisa dimakan.
Untuk memastikan umbi tetap terkubur, ikuti proses yang disebut "penumpukan”. Cukup tumpuk beberapa inci tanah atau mulsa di sekitar pangkal setiap tanaman, dan tutupi semua kecuali beberapa baris daun teratas. Anda harus mengisi kentang tiga atau empat kali selama musim.
8. Jaga agar kentang terbebas hama dan penyakit
Baca Juga:Beli Kentang Goreng di Restoran Cepat Saji Australia, Wanita Ini Syok Tak Dapat Saus Sambal
Kentang adalah target umum hama kumbang kutu, wereng, dan kutu daun. Hilangkan sendiri hama ini dari tanaman kentang atau semprotkan dengan air campuran. Untuk menghindari penyakit kentang seperti keropeng atau hawar, beri makan kentang dengan teh kompos, pastikan pH tanah tidak di atas 5,2, dan pertahankan praktik rotasi tanaman yang sehat.