Manfaat dan Risiko Suntik Vitamin C

Injeksi vitamin tersebut diberikan ke dalam intravena (vena), atau ke dalam intramuskular (otot).

Lebrina Uneputty
Sabtu, 23 Oktober 2021 | 20:10 WIB
Manfaat dan Risiko Suntik Vitamin C
Ilustrasi suntik vitamin C. (Shutterstock)

Vitamin C dengan dosis sangat tinggi tentunya berpotensi pula mengakibatkan munculnya efek samping terhadap tubuh. Seperti misalnya terasa nyeri dan mual, meski kemungkinan terjadinya hal itu sangat kecil.

Penumpukan Zat Besi

Selain akan terasa nyeri dan mual, suntik vitamin C juga bisa menyebabkan meningkatnya penyerapan zat besi yang berasal dari makanan.

Apabila mengonsumsinya dengan dosis tinggi, kemungkinan tubuh akan banyak menyerap zat besi. Hal inilah yang menjadi masalah potensial kalau tubuh punya kandungan zat besi yang tinggi.

Berisiko Sebabkan Infeksi

Setiap suntikan yang diberikan juga berisiko terjadinya infeksi. Sebab vitamin C bisa berinteraksi dengan sejumlah obat lainnya.

Kerusakan Ginjal

Suntik vitamin C dengan dosis yang sangat tinggi juga berpotensi merusak ginjal bagi seseorang yang sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit batu ginjal.

Berisiko Turunkan Efektivitas Obat Tertentu

Suntik vitamin C dapat menyebabkan urin menjadi lebih asam. Dalam sejumlah kasus, hal tersebut bisa mengubah cara ketika tubuh membuang obat tertentu.

Pada akhirnya vitamin C bisa mengubah kadar zat yang terdapat dalam sejumlah obat, sehingga mengakibatkan turunnya efektivitas. Bahkan bisa juga meningkatkan dampak atau efek sampingnya.

Ada kekhawatiran bahwa efek dari suntik vitamin C dengan dosis tinggi bisa membuat kurang efektifnya obat kemoterapi, atau terapi radiasi. Tetapi untuk bisa memastikan kekhawatiran itu perlu adanya penelitian lanjutan.

Itulah beberapa manfaat sekaligus potensi risikonya yang dapat terjadi bila Anda melakukan perawatan kecantikan melalui injeksi vitamin C. Jadi sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter jika Anda berminat mencoba treatment tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini