Pada kesempatan tersebut, dia mulai mendalami islam termasuk mempelajari kitab kuning seperti Jurumiyah.
Kabarnya, dia tak bertahan lama di pesantren, namun tetap menjalankan nilai-nilai keislaman yang diajarkan di ruang pendidikan tersebut. Bahkan, pada 1986, dia menikahi santriwati Nurul Huda dan dikaruniai dua orang anak.
Menurutnya, Muhammad Kece berotak encer meski sejatinya memang menyeleneh. Setelah kembali ke desanya, Muhammad Kece membuat kontroversi soal agama dengan pemikirannya yang aneh tersebut.
Tak hanya itu, Muhammad Kece juga berganti agama dan menjadi misionaris di desanya. Pada 2003, Muhammad Kece diinterogasi masyarakat dan tokoh agama atas dugaan yang tidak-tidak.
Baca Juga:Tersangka Penistaan Agama, Muhammad Kece Pernah Jadi Pendeta Sampai Diusir dari Kampung
“Saat itu diminta hengkang dari Desa Limusgede, setengah diusir,” terangnya.