Sejarah Kerajaan Aceh, Daftar Raja-Raja Aceh

Siapa saja raja Kerajaan Aceh dahulu kala? Dan Apa peninggalan Kerajaan Aceh yang ditemukan?

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 22 Agustus 2021 | 10:29 WIB
Sejarah Kerajaan Aceh, Daftar Raja-Raja Aceh
Suasana pembangunan proyek perluasan Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Aceh, Kamis (14/4).
Masjid Baiturrahman di Naggroe Aceh Daussalam. [shutterstock]
Masjid Baiturrahman di Naggroe Aceh Daussalam. [shutterstock]

Setelah Sultan Iskandar Muda menggantikan Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607 M), kerajaan Aceh mengalami kemajuan yang luar biasa hingga mencapai masa kejayaannya. Di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mampu menguasai jalur perdagangan bahkan menjadi bandar transit bagi pedagang-pedagang Islam di Barat.

Selain itu, Sultan Iskandar Muda juga tetap meneruskan perjuangan Aceh menyerang Portugis dan Kerajaan Johod di Semenanjung Malaya untuk penguasaan jalur perdagangan Selat Malaka dan menguasai daerah-daerah penghasil lada.

Saat itu, Kerajaan Aceh memiliki kekuasaan yang luas. Wilayah kekuasaan Kerajaan Aceh terbentang dari daerah Aru, Indragiri, Kedah, Pahang, dan Perlak.

Keruntuhan Kerajaan Aceh

Baca Juga:Suami Kerja di Malaysia, Istri Ditangkap Bersama Mantan di Hotel

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. [ANTARA]
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. [ANTARA]

Tak berselang lama setelah mundurnya Sultan Iskandar Muda dan digantikan oleh Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M), Kerajaan Aceh mulai mengalami keruntuhan.

Salah satu faktor terbesar runtuhnya Kerajaan Aceh adalah adanya perebutan kekuasaan di antara pewaris takhta. Selain itu, kekuasaan Belanda di Pulau Sumatera dan Selat Malaka pun semakin menguat.

Belanda pun turut melancarkan perang di wilayah Aceh. Sampai akhirnya 40 tahun berlalu, Kerajaan Aceh jatuh di tangan kolonial Belanda.

Kehidupan Politik Kerajaan Aceh

Perubahan kehidupan politik di Kerajaan Aceh dimulai ketika Sultan Iskandar Muda mulai memerintahnya. Sebelumnya penguasaan politik Kerajaan Aceh berfokus pada kekuatan militer sebagai upaya mempertahankan keberadaan dari ancaman dari luar demi perluasan wilayah.

Baca Juga:Kurir 13 Kg Sabu Ditangkap, Gagal Dapat Upah Rp 103 Juta

Maka, saat masa kepemimpinan Iskandar Muda lebih berfokus pada penataan sistem politik kerajaan. Terutama yang berkaitan dengan konsolidasi dan peletakan pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang telah dikuasainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini