"Sejak masih kuliah dia sudah sering mengeluh tentang materi kuliah yang menurutnya menyesatkan karena sekadar ilmu ciptaan manusia yang bertentangan dengan ilmu ciptaan Allah," katanya.
Dia menyatakn, belakangan dirinya tahu bahwa Ihsan Tanjung menjadi penceramah islam yang sangat populer. Baginya, itu tidak mengherankan, karena dia memang artikulatif, suaranya enak didengar, pandai bicara dan tampan.
"Sayangnya ketika saya menyaksikan materi videonya yang saat ini sedang viral saya merasa ia menjadi semakin terbelakang. Dalam video itu dia menyerukan umat Islam untuk tidak mematuhi protokol kesehatan. Menurut dia wabah Covid ini adalah wabah yang direncanakan untuk menjauhkan umat islam dari agamanya. Dia mengkritik aturan orang yang memakai masker, menjaga jarak dan tidak bersentuhan. Menurut Ihsan, itu semua adalah akal-akalan Yahudi yang membenci Islam," katanya.
Ade Armando pun menyatakan bahwa Ustadz Ihsan Tanjung berkeras bahwa Nabi Muhammad sangat tegas menyerukan umatnya untuk mengikuti caranya sholat tanpa menambah-nambah aturan sesuai zaman.
Baca Juga:Fakta Takmir Masjid Usir Jemaah Bermasker, Berujung Minta Maaf
"Misalnya saja dalam soal salat berjamaah, salat berjamaah seharusnya dilakukan secara rapat dan tidak mengenakan masker. Menurutnya, ruang-ruang yang ada di antara jemaah di waku salat akan diisi oleh setan. Karena itu lah, katanya, kaum Yahudi memaksa umat islam salat berjamaah dengan jarak rengang sehingga setan bisa masuk di antara barisan muslim. Akibatnya, katanya saat ini masjid memuliakan setan," beber Ade.
"Begitu juga kaum Yahudi tidak ingin umat Islam memakmurkan masjid, karena itu lah dibuat aturan untuk menutup masjid untuk sekian waktu. Dan ketika masjid dibuka, dibuat aturan bahwa kapasitasnya harus dibatasi. Masjid yang semula diisi oleh 2000 orang sekarang cucma boleh diisi oleh 500 orang, itu strategi kata Ihsan. Umat Islam akhirnya tunduk pada aturan WHO, bukan aturan Allah," sambung Ade Armando.
Dia kemudian menyatakan, pendapat yang dikemukan Ustadz Ihsan Tanjung membuat dia tidak heran ketika ada pengurus masjid di Bekasi yang melarang menggunakan masker.
"Kalau orang seperti dia masih juga percaya bahwa pandemi Covid ini adalah strategi Yahudi untuk menghancurkan umat Islam, kita mungkin tidak usah heran bila pengurus Masjid di Bekasi itu bisa sedemikian ngotot mengusir jemaah yang mengenakan masker," katanya.
Sehingga, menurut dia, tidak ada pilihan lain selain menyebarkan gagasan-gagasan yang mencerahkan.
Baca Juga:Viral Murid Kerjakan Soal Matematika dan Berita Terpopuler Lainnya
"Sementara gagasan-gagasan picik itu terus disebarkan, kita juga harus melawannya dengan menyebarkan gagasan-gagasan yang mencerahkan. Penyelamatan Indonesia harus dimulai dari pencerahan alam berpikir. Yang menentukan adalah ide yang berada di kepala, Mereka terus menyebarkan kebohongan dan kebodohan, kita terus menyebarkan kebenaran dan kepintaran. Saya percaya, dalam pertarungan, kebenaran akan menang, tapi kita tidak boleh diam," ujarnya.