Satpol PP Bekasi Buka Segel Penutupan Waterboom Lippo Cikarang

Satpol PP Kabupaten Bekasi membuka segel penutupan sementara Watarboom Lippo Cikarang, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi

Antonio Juao Silvester Bano
Rabu, 10 Maret 2021 | 16:56 WIB
Satpol PP Bekasi Buka Segel Penutupan Waterboom Lippo Cikarang
Satpol PP Kabupaten Bekasi membuka segel penutupan Waterboom Lippo Cikarang.[Antara]

SuaraBekaci.id - Satpol PP Kabupaten Bekasi membuka segel penutupan sementara Watarboom Lippo Cikarang, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Sebelumnya, Waterboom Lippo Cikarang ditutup pada 11 Januari 2021 karena melanggar kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kepala Satpol PP Kabupaen Bekasi Dodo Hendra Rosika membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, segel Waterboom Lippo Cikarang dibuka pada Selasa (9/3/2021).

"Iya betul, kemarin petugas kami sudah membuka kembali segel penutupan sementara di Waterboom Lippo Cikarang," kata Dodo dilansir dari Antara, Rabu (10/3/2021).

Dia mengatakan, pembukaan segel oleh Satpol PP tidak berpengaruh pada proses hukum yang sedang ditangani Polres Metro Bekasi.

Baca Juga:Jadi Tersangka Kerumunan, 2 Bos Waterboom Lippo Cikarang Tidak Ditahan

"Kalau berkaitan dengan proses penindakan hukum itu ranahnya kepolisian, masih ada garis polisi juga kok saat kita buka segel di lokasi itu," katanya.

Saat ini, Pemkab Bekasi mengizinkan Waterboom Lippo Cikarang kembali beroperasi dengan memperhatikan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Mereka membuat surat pernyataan akan melakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat sesuai surat edaran dan Instruksi Bupati Bekasi," ucapnya.

Selama penerapan PPKM skala mikro, pihaknya kini lebih mengintensifkan penanganan penyebaran COVID-19 di tingkat RT/RW sekaligus mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi.

"Selama PPKM mikro ini penanganan lebih fokus di skala kecil yakni level RT dan RW untuk mencegah penyebaran COVID-19 sekaligus pemberdayaan masyarakat dalam hal ketahanan pangan melalui Kampung Tangguh Jaya Mang Jaka," kata dia.

Sebelumnya, Pemkab Bekasi menyegel Waterboom Lippo Cikarang pada hari pertama penerapan PPKM akibat melanggar kebijakan protokol kesehatan lantaran mendatangkan kerumunan melalui program promosi tiket yang digagas manajemen tempat usaha tersebut.

Baca Juga:Dua Manajer Waterboom Lippo Cikarang Ditetapkan Jadi Tersangka

Sementara Koordinator Masyarakat Nyang Jaga Kampung (Mang Jaka) Sektor Kepariwisataan Kabupaten Bekasi Komisaris Polisi Budi Setiadi mengatakan pihaknya menunggu surat permohonan operasional kembali dari manajemen Waterboom Lippo Cikarang.

Surat permohonan itu berisi pernyataan tidak mengulang kembali perbuatan serupa, tidak mempersulit proses penyidikan, tidak menghilangkan barang bukti, serta sanggup hadir sewaktu-waktu dibutuhkan penyidik.

Budi menyebut dasar pembukaan kembali tempat usaha mengacu kebijakan pemerintah daerah sesuai penerapan PPKM yang kini sedang berlaku.

"Untuk dasar buka kembali sesuai aturan Bupati Bekasi, silakan dengan catatan pengunjung dibatasi menjadi 25 persen dari total maksimal kapasitas pengunjung. Kalau kegunaan police line berkaitan dengan proses penyidikan saja, sudah dalam proses pengiriman berkas kalau tidak salah, intinya masih berjalan, detilnya di bagian reskrim," kata dia.

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kerumunan

Dua petinggi Waterboom Lippo Cikarang yakni General Manager Waterboom Lippo Cikarang Ike Patricia dan Manager Marketing Waterboom Lipo Cikarang, Dewi Nawang Sari ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana kekarantinaan.

Proses hukum kepada 2 orang tersebut bermula dari adanya kerumunan di Waterboom Lippo Cikarang pada Minggu (10/1/2021).

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan mengatakan, kasus tersebut telah naik tahap penyidikan dan sudah menetapkan 2 tersangka yakni IP yang menjabat sebagai GM dan DN sebagai Manager Marketing.

Kedua orang tersangka tersebut tak ditahan polisi karena ancaman hukuman dari pasal yang disangkakan di bawah 1 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini