Tujuh Alasan Seseorang Jadi Pelaku Ghosting

Istilah ghosting kerap dihubungkan dengan persoalan asmara. Ghosting identik dengan citra yang negatif juga buruk.

Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 08 Maret 2021 | 09:05 WIB
Tujuh Alasan Seseorang Jadi Pelaku Ghosting
Ghosting [Shutterstock) Kaesang disebut pelaku ghosting pada Felicia

SuaraBekaci.id - Kata Ghosting atau menghilang tanpa kabar ramai jadi pembicaraan warganet. Bahkan, sempat bertengger di trending topik twitter pada Minggu (7/3/2021).

Hal itu menyusul kabar dugaan anak Presiden Joko Widodo atau Kaesang Pangarep disebut-sebut melakukan ghosting kepada Felicia Tissue.

Kaesang disebut Ghosting oleh ibunda Felicia, Meilia melalui sejumlah unggahan di instagram.

Lantas, apa itu ghosting?. Berikut penjelasannya.

Baca Juga:Hits Lifestyle dan Kesehatan: Atasi Perut Bergelambir, Apa Itu Ghosting?

Istilah ghosting kerap dihubungkan dengan persoalan asmara. Ghosting identik dengan citra yang negatif juga buruk.

Kaesang, Ghosting, dan Felicia jadi trending topic (Twitter).
Kaesang, Ghosting, dan Felicia jadi trending topic (Twitter).

Orang yang menjadi korban ghosting, cenderung mengalami sakit hati.

Melansir dari laman Your Tango Terdapat beberapa situasi yang dinilai mengizinkanmu untuk menjadi pelaku ghosting.

Ini tujuh alasan Ghosting:

1.Dia tidak mau memberikan kejelasan

Baca Juga:Ibu Felicia Berterima Kasih pada Netizen: Banyak Menanti Kejelasannya

Jangan ragu untuk lebih dulu melakukan ghosting jika dia tidak mau memberikan kejelasan. Bukan cuma dalam hal asmara, ini juga berlaku untuk urusan pertemanan.

Jika temanmu suka mengabaikanmu atau tidak lagi peduli padamu, kamu bebas untuk pergi alih-alih merasa sakit hati.

Ingat, kamu berhak dihormati dan mendapat penjelasan dari orang-orang yang sudah menyakitimu.

2.Mereka berbohong

Mungkin, kamu adalah tipe orang yang tidak suka dibohongi. Jika tidak, kebohongan yang dia lakukan tergolong parah.

Jika hal ini terjadi, kamu boleh meninggalkannya tanpa penjelasan. Seharusnya, mereka juga paham kenapa kamu sakit hati.

3.Mereka suka melakukan kekerasan atau pelecehan

Jika teman atau kekasihmu mendadak melakukan kekerasan atau pelecehan, jangan ragu untuk meninggalkannya tanpa kabar.

Biasanya, orang-orang macam ini punya kecenderungan bersifat obsesif. Daripada tersakiti, jauh lebih baik jika kamu menjadi pelaku ghosting. Besar kemungkinan, dia juga tidak akan mendengarkan penjelasanmu.

4.Kamu dan dia belum pernah bertemu di dunia nyata

Situasi ini berlaku baik dalam hal kencan maupun pertemanan. Jika kamu hanya mengenalnya lewat dunia maya dan merasa ragu, kamu berhak memutuskan hubungan.

Itu sah-sah saja dilakukan, terlebih jika ada kemungkinan bahwa orang yang kamu temui di dunia maya tidak benar-benar peduli padamu.

5.Ada kejadian buruk di kencan pertama

Kamu boleh memutuskan kontak jika kencan pertama kalian tidak berjalan lancar. Misalnya saja, orang yang kamu temui berlaku tidak sopan atau membuatmu sakit hati.

Hal ini perlu kamu lakukan sebelum terjebak lebih dalam dengan seseorang yang salah.

6.Kamu punya firasat buruk soal dirinya

Ada kalanya, kamu harus mendengarkan firasat buruk yang ada. Dengan begitu, kamu bisa menghindari drama atau menjadi korban hubungan tidak sehat.

Firasat buruk muncul bukan tanpa alasan. Jika kamu punya firasat bahwa dia akan melakukan hal-hal buruk, maka ikutilah kata hatimu.

Mungkin saja, dia sudah mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman. Hanya saja, kamu belum benar-benar menyadarinya.

7.Mereka sudah melanggar batas

Setiap orang punya batasan mereka masing-masing. Jika orang yang baru pertama kali kamu temui sudah melanggar batas, kamu berhak meninggalkannya.

Dengan begitu, kamu tidak membuang-buang tenaga dan bisa menghindari rasa kecewa di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini