SuaraBekaci.id - "Sudah nggak aneh lagi kalau Puncak Bogor ada praktik seperti itu (prostitusi)," kata HA (36), seorang tukang ojek pangkalan di Kawasan Puncak Bogor saat memulai obrolan ketika ditemui Suarabogor.id, Minggu (24/1/2021).
HA mengungkapkan, praktik prostitusi di Kawasan Puncak Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini masih bergeliat meski di tengah kondisi pagebluk Covid-19.
Dia menceritakan, praktik prostitusi di Kawasan Pucak sudah berlangsung lama, jauh sebelum adanya kasus pertama Covid-19 di Indonesia.
Kata dia , pagebluk Covid-19 memang berdampak pada dunia esek-esek di Kawasan Puncak Bogor. Yakni, jumlah pekerja seks komersial atau PSK yang lebih sedikit.
Baca Juga:Geliat Bisnis Esek-Esek di Puncak Bogor Dulu dan Sekarang
"Nggak banyak seperti sebelum ada Covid-19," kata pria asli Kecamatan Cisarua ini.
Bagi HA, praktik prostitusi di Kawasan Puncak Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bukan lagi sesuatu yang tabu.
HA pun memahami betul bagaimana 'koordinasi' terselubung hingga bisnis lendir di kawasan yang dingin itu bisa berjalan.
Pria asli Kecamatan Cisarua itu mengaku juga sudah beberapa kali mengantar banyak perempuan ke beberapa vila di kawasan Puncak Bogor.
Setiap akhir pekan dan libur panjang, kata HA, dirinya bisa mengantarkan perempuan yang sudah menjadi langganannya sebanyak tiga hingga lima kali ke sebuah vila.
Baca Juga:Curhat Open BO: Jadi Driver Taksi Online Gara-gara Patroli Siber
"Sudah banyak, dulu saya pernah nganterin ke beberapa vila, satu malam itu ketika libur (Sabtu-Minggu) yang minta tolong ke saya bisa tiga sampai lima," imbuhnya.