Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 31 Oktober 2023 | 20:37 WIB
Bantah Ada Perundungan kepada Fatir, Wakepsek Jatimulya 09 Lempar Senyum Saat Ceritakan Kronologis (Suara.com/Mae Harsa)

SuaraBekaci.id - Seorang siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, bernama Fatir Arya Adinata (12) diduga mengalami perundungan oleh teman sekolahnya.

Aksi bullying itu diduga juga menjadi pemicu kaki kiri Fatir harus diamputasi.

Merespon hal itu, pihak sekolah SDN Jatimulya 09 membantah adanya aksi perundungan dalam kasus tersebut.

“Tadi kami sudah berklarifikasi mengenai Fatir ya, kami tidak ada perundungan sama sekali tidak ada,” kata Wali Kelas 6 SDN Jatimulya 09, Sukaemah saat ditemui wartawan termasuk SuaraBekaci.id, Selasa (31/10).

Baca Juga: Bocah SD di Tambun Jadi Korban Bullying hingga Kaki Diamputasi, Wali Kelas: Bercanda Itu, Udah Biasa

Sukaemah menjelaskan, kronologis peristiwa itu bermula pada Februari 2023. Saat itu Fatir dengan beberapa temannya berjalan untuk jajan bersama-sama. Tiba-tiba salah satu temannya menyelengkat kaki Fatir, hingga terjatuh.

“Mereka bercanda-bercanda, main terus jajan. Jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh ya, ini mereka jajan terus selengkatan kaki, nah satu orang ke Fatir jatuh,” ungkapnya sembari lemparkan senyum saat ditanya awak media.

Wakepsek SDN Jatimulya 09, Sukaemah (tengah) anggap perundungan dan hinaan kepada Fatir Arya Adinata (12), korban bullying hingga kaki diamputasi sebagai hal biasa (Suara.com/Mae Harsa)

Usai peristiwa itu berlangsung hingga sekitar satu minggu, Sukaemah mengatakan Fatir masih masuk sekolah beraktivitas seperti biasa.

“Setelah itu seminggu masih masuk sekolah belajar sama-sama. Masih aktivitas normal,” ucapnya.

Setelah hampir seminggu, ia mendapat informasi bahwa Fatir sakit. Setelah itu Fatir tidak lagi bisa sekolah seperti biasa.

Baca Juga: Tambun Darurat Bullying: Olok-olok Si Anak Mama hingga Kekerasan Fisik Berujung Kaki Korban Diamputasi

Namun, Sukaemah memastikan, pihaknya terus memberikan pendampingan terhadap Fatir yang saat ini telah menjadi alumni dari SDN Jatimulya 09.

Termasuk memediasi keluarga Fatir dengan keluarga teman Fatir yang diduga melakukan perundungan.

“Ujian juga kita ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita. Jadi semuanya kita masih memfasilitasi gak diem aja kita. Sampai dia masuk SMP, dia kita dampingi,” ucapnya.

Kendati demikian, kini kasus dugaan perundungan itu telah di bawa ke ranah hukum oleh keluarga Fatir. Berkaitan dengan itu, pihak sekolah pun memastikan bakal mengikuti proses hukum yang berlangsung.

Diberitakan sebelumnya, Ibunda Fatir, Diana Novita mengungkap usai putranya diselengkat oleh teman sekolahnya, Fatir mengalami masalah serius pada bagian lutut kakinya.

Berbagai upaya dilakukan Diana untuk kesembuhan Fatir, bahkan sampai harus membawa sang putra ke tiga rumah sakit untuk menjalani sejumlah pemeriksaan mulai dari rontgen, hingga MRI.

Fatir sempat disiagnosis mengalami kanker tulang. Diana memastikan, pihak dokter yang menangani putranya mengatakan bahwa kanker tulang yang dialami Fatir dipicu oleh peristiwa jatuhnya Fatir saat diselengkat temannya.

“Iya ada (penjelasan dokter), pemicunya (kanker tulang) karena terjatuh, benturan,” ucapnya.

Dari hasil permeriksaan di tiga rumah sakit juga menyatakan hasil yang sama, yakni jalan terakhir untuk kesembuhan Fatir satu-satunya hanyalah melakukan amputasi pada bagian kakinya.

“Karena setelah tiga hari itu Fatir tidak bisa berjalan, sakit kakinya. Dari situ lah saya pengobatan Fatir, sehingga terjadi lah amputasi ini, perjalanan yang cukup panjang,” ujarnya.

Kini Fatir masih menjalani perawatan secara intensif di RS Kanker Dharmais Jakarta.

Kontributor : Mae Harsa

Load More