SuaraBekaci.id - Pada bulan agustus kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) RI telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester 1 2023 sebesar 5,17% secara year on year. Pencapaian tersebut tercermin dari membaiknya beberapa indikator aktivitas ekonomi, mulai dari mobilitas dan daya beli masyarakat, pertumbuhan produksi yang stabil hingga respon kebijakan dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya kedepan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM yang dikeluarkan oleh BRI Research Institute. Indeks tersebut mengukur tingkat ekspansi bisnis di kuartal II dan optimisme UMKM dalam menghadapi kuartal III tahun 2023.
Kajian mengungkapkan bahwa di kuartal II 2023 indeks bisnis UMKM di level 109,6, meningkat 4,5 poin dibandingkan kuartal sebelumnya, yang berarti ekspansi bisnis UMKM terus berlanjut dengan akselerasi yang semakin meningkat. Memasuki kuartal III tahun ini, pelaku UMKM diproyeksikan juga masih optimis melakukan ekspansi usahanya. Hal ini tercermin dari indeks ekpektasi bisnis UMKM yang tetap tinggi diangka 128,4 jauh diatas angka batas minimum tingkat optimis berusaha.
Kemampuan Adaptasi Bisnis Mikro BRI
Supari menjelaskan perjalanan bisnis mikro BRI dalam waktu 5 tahun terakhir. Terdapat 3 fase perjalanan, yakni sebelum, pada saat pandemi dan masa dimana pemerintah menyatakan keluar dari pandemi. Berdasarkan kajian data internal BRI, pertumbuhan nasabah peminjam segmen mikro terus mengalami kenaikan hingga mencapai 35%, dari angka akhir tahun 2022 dibandingkan dengan akhir tahun 2019.
Untuk rata – rata besaran kredit, diketahui masa setelah pandemi mengalami kenaikan sebesar Rp37,7 juta dibandingkan fase–fase sebelumnya yang hanya diangka Rp34 juta. Dari sisi pertumbuhan, masa setelah pandemi telah mencapai angka yang sama dengan masa sebelum pandemi, yakni mencapai 13,3%. Seperti halnya kajian yang dilakukan oleh BRI research institute, mengindikasikan bahwa aktifitas ekonomi dari sisi proses industri UMKM telah pulih dan semakin menggeliat seiring dengan mobilitas dan daya beli masyarakat yang normal.
Konsistensi pertumbuhan yang berkelanjutan bisnis mikro tidak terlepas dari kebijakan BRI yang mengedepankan pemberdayaan kepada kelompok usaha mikro. Sejak 2019, BRI telah mengembangkan kerangka kerja pemberdayaan yang berbasis offline maupun online dalam rangka mempercepat UMKM naik kelas secara literasi. Kerangka pemberdayaan yang dimiliki oleh BRI tersebut mampu mendukung mengakselerasi UMKM naik kelas melalui kemudahan akses layanan kepada 36 juta nasabah dari ekosistem ultra mikro.
“Pemberdayaan yang dilakukan semakin powerfull dengan resources yang dimiliki BRI berupa jaringan outlet, yakni 1.013 kantor, dimana terdapat 3 layanan entitas ultramikro didalamnya. Selain itu, BRI telah mengintegrasikan sistem human capital, sehingga saat ini terdapat 66 ribu relationship manager yang mampu menjangkau segmen ultra mikro. Dalam proses operasionalnya, BRI juga telah memanfaatkan teknologi dalam rangka memperbaiki business process sehingga para tenaga pemasar 3 entitas menggunakan satu platform layanan sehingga semakin fleksibel dan dapat dilakukan dimanapun berada”, papar Supari.
Pengembangan Ekosistem UMKM
Baca Juga: 3 Tim yang Sukses Ciptakan Kejutan di Pekan Ke-13 BRI Liga 1, Ada Persita Tangerang
Selain itu, kinerja baik bisnis mikro BRI tidak lepas dari inovasi dalam hal digitalisasi, rejuvenasi produk dan layanan hingga pengembangan business model baru yang terus dilakukan. Perubahan business process melalui digitalisasi tidak dapat dihindari dan menjadi faktor yang sangat penting. Hal ini menyelaraskan karakter segmen pelaku usaha mikro yang menuntut cepat, mudah dan praktis. Pada business model, segmen bisnis mikro mengembangkan skema yang berorientasi terhadap turnover. Dengan kata lain, pembiayaan pada segmen bisnis mikro secara perilaku akan memiliki tenor yang semakin pendek, lanjut Supari menjelaskan.
Kajian yang telah dilakukan oleh Delloite pada tahun 2015 menyatakan bahwa ekosistem bisnis telah menjadi faktor kunci keberhasilan bagi organisasi-organisasi terkemuka melalui langkah – langkah yang baru mulai dari strategi, model bisnis, kepemimpinan, kemampuan, hingga model organisasi. Dalam mengintegrasikan ekosistem yang ada, maka pengembangan platform bisnis yang dirancang dengan baik dapat membantu menciptakan dan menangkap nilai ekonomi baru.
Ditengah disrupsi pelaku keuangan digital, pengembangan bisnis berbasis ekosistem juga telah dilakukan segmen bisnis mikro BRI. Hal ini ditunjukkan dengan telah berkolaborasinya BRI dengan Pasar Rakyat Indonesia (PARI) dalam hal menyediakan platform ekosistem bagi pelaku usaha berbasis komoditas dengan semua anggota ekosistem terhubung dan bertransaksi (mulai dari bidding, pembayaran, pengiriman barang hingga pembiayaan jangka pendek).
Hingga saat ini, terdapat lebih dari 25 komoditas yang menjadi obyek pembangunan ekosistem dan lebih dari 50 ribu pelaku UMKM yang terhubung dalam ekosistem tersebut. Di sisi lain, pada bisnis keagenan atau yang dikenal dengan BRILINK juga telah dikembangkan pola bisnis yang menjadikan AgenBRILINK nantinya menjadi lifestyle provider pelaku usaha segmen mikro.
BRI Semakin Kuat dan Tangguh
BRI tetap menjaga pertumbuhan kinerjanya secara kerkesinambungan. Hal ini tercermin dari aspirasi BRI yang mendorong porsi komposisi kredit UMKM yang mencapai 85% di tahun 2024. Hingga Kuartal II 2023, penyaluran kredit segmen UMKM yang dilakukan BRI mencapai 84,48%. Secara rinci, pertumbuhan kredit mikro BRI saja memberikan kontribusi mencapai 11,4% secara year on year.
Berita Terkait
-
Beri Makna Indonesia! BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru
-
Hasil BRI Liga 1: Penalti Leo Lelis Bawa Borneo FC Tekuk PSM 1-0 di Stadion Segiri
-
TikTok Indonesia soal Larangan TikTok Shop: Ancam Nafkah Jutaan Penjual Lokal
-
Pemerintah Larang Tiktok Shop, Ini Komentar Pemda DIY
-
Tak Hanya Pasar Abang, Omzet Pedagang Pasar Beringharjo Anjlok Gegara Tiktok Shop
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar