SuaraBekaci.id - Komisioner KPAD (Komisi Perlindungan Anak Daerah) Kota Bekasi, Novrian menyoroti soal kasus bocah SMP di Kabupaten Temanggung berinisial R (13) yang membakar sekolahnya, karena sakit hati sering dibully teman-temannya.
Salah satu hal yang disorot ialah saat polisi memunculkan R dengan menutup wajahnya menggunakan penutup kepala serta didampingi aparat kepolisian bersenjata adalah sebuah tindakan yang bertentangan dengan 4 prinsip dasar dalam undang-undang penanganan anak.
“Itu kan pasti akan ada rekam jejaknya ya, anak itu diperlakukan seperti itu. Bahkan kalau bisa tidak dimunculkan wajah anaknya walaupun ditutup,” ucap Novrian.
Apalagi, penanganan kasus R jauh berbeda jika dibandingkan dengan kasus penganiayaan Mario Dandy anak dari Rafael Alun Trisambodo selaku mantan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.
“Publik kan akan bisa menilai apakah ada perlakuan berbeda dengan kasus yang satu dengan kasus lain. Dan ini bisa jadi pembelajaran buat kita ke depan perlu ada pemahaman yang sama terhadap penanganan kasus anak berhadapan dengan hukum,” ujarnya.
Menurut Novrian, ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi anak bersikap negatif, hingga akhirnya terjerat persoalan hukum. Namun, faktor utama yang paling memengaruhi adalah keluarga.
“Sebenarnya kita bisa lihat dulu dari lingkup yang paling kecil, keluarga. Bagaimana pola didik, pola asuh dikeluarga itu, sehingga kita bisa menilai anak ini,” kata Novrian, saat dihubungi SuaraBekaci.id, Sabtu (1/7).
Menurutnya, anak yang memendam kekecewaan terhadap keluarganya bisa saja menjadi korban bulliying saat mencoba mengekspresikan perasaan tersebut dihadapan teman-temannya.
“Akhirnya di sekolah dia menunjukkan sebuah sikap yang mungkin tidak di terima oleh teman-temannya,” ucapnya.
Selain keluarga, peran dunia pendidikan juga penting untuk peka terhadap kondisi anak-anak didik, terutama pada kasus perundungan yang terjadi di sekolah.
Kemudian, kata Novrian, arus informasi juga menjadi faktor yang bisa memengaruhi seorang anak melakukan tindakan nekat seperti yang dilakukan R.
Game serta tayangan di media sosial memengaruhi anak untuk berimajinasi persis seperti apa yang di tonton. Sebab, pada hakikatnya seorang anak akan menduplikat apa yang mereka lihat.
“Konten-konten media itu akan mempengaruhi cara berpikir anak kita. Makanya sangat disayangkan pola asuh hari ini sudah diambil alih oleh gadget,” ujarnya.
4 prinsip dasar penanganan anak di antaranya:
1. Non diskriminasi, apakah tindakan yang dilakukan itu menyebabkan diskriminasi terhadap anak. Dimana jangan sampai ada perlakuan yang berbeda dari satu kasus dengan kasus yang lain.
Berita Terkait
-
Polisi Dituding Kasih Perlakukan Berbeda Antara Mario Dandy dengan Korban Bullying yang Bakar Sekolah
-
Wisata Alam Posong: Rekomendasi Liburan Keluarga yang Ciamik
-
Kerap Dibully, Siswa di Temanggung Sakit Hati Hingga Nekat Bakar Sekolah
-
Pelajar Bakar Sekolah di Temanggung Jadi Tersangka, Motifnya Ternyata Berawal dari Dibully Teman
-
Fakta Miris Siswa SMP di Temanggung Bakar Sekolah Gegara Dibully
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Perkuat Komitmen Keberlanjutan, BRI Gelar Aksi Tanam Pohon dan Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli