Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 20 Mei 2023 | 18:21 WIB
Kapolres Metro Bekasi Kota, Dani Hamdani (Suara.com/Mae Harsa)

Menurutnya, meskipun seandainya pemberlakuan tilang elektronik lebih mempersulit pengendara. Namun, tilang elektronik kata Naufal nampaknya akan lebih efektif, dan jelas terkait kesalahan yang dilakukan pengendara.

“Sesuatu yang baru awalnya emang ribet, nanti juga lama kelamaan jadi mudah karna sudah jadi pembiasaan,” ujarnya.

Hal berbeda diungkap salah satu pengguna sepeda motor, Cartono (30) mengaku mendukung penerapan tilang manual yang akan kembali diberlakukan. Namun sama seperti Naufal, dirinya mimiliki rasa khawatir terkait adanya oknum kepolisian yang memanfaatkan situasi tersebut.

“Ya kalau pun nilang mudah-mudahan polisinya bener, jangan yang oknum lah. Kan buat nertibin jalan nih, ya jangan jadi oknum,” kata Cartono.

Baca Juga: Tilang Manual Kembali Berlaku, Warga Bekasi: Jangan Jadi Sarana Buat Oknum Polisi Pungli

Ia berani mengatakan hal tersebut, karena sebelumnya pernah mengalami pengalaman ditilang salah satu oknum kepolisian. Saat itu dirinya dimintai uang Rp50 ribu.

“Dulu pernah, karena gak punya SIM. Cuma tilangnya bukan razia, itu kaya Polisi cari duit buat beli kopi kayanya itu dia. Kalau tilang beneran kan punya surat. Kalau itu dia bilang ‘yaudah punya berapa’ gitu,” tuturnya.

Cartono yang tak bisa mengelak bahwa tengah melanggar aturan lalu lintas, dengan keadaan pasrah ia menuruti permintaan oknum tersebut. Padahal ia tahu oknum polisi tersebut juga tak membawa surat tilang.

“Engga (bawa surat tilang), dia gak nunjukin. Cuma ya saya sendiri karena saya gak punya SIM yaudah saya ngalah saya bayar aja. Dia itu mintanya Rp50 ribu, cuma saya kasih Rp30 ribu itu,” jelasnya.

Kontributor: Mae Harsa

Baca Juga: Tilang Manual akan Berlaku Kembali di Wilayah Jawa Barat? Warganet: Butuh Makan Siang

Load More