Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 14 Desember 2022 | 21:57 WIB
Para pemain timnas Maroko merayakan kemenangan atas Portugal pada laga perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al-Thumamma, Doha, Qatar Sabtu (10/12/2022) malam waktu setempat. [KIRILL KUDRYAVTSEV / AFP]

SuaraBekaci.id - Dua tentara Aljazair terancam masuk penjara setelah memberikan dukungan kepada Maroko yang akan menghadapi Prancis di babak semifinal Piala Dunia 2022.

Kedua tentara tersebut dalam video yang beredar di laman sosial media memberikan selamat kepada Maroko yang melaju ke babak semifinal di Piala Dunia 2022.

Seperti dilansir moroccoworldnews.com, kedua tentara tersebut menyebut Maroko sebagai 'saudara'. Dalam video tersebut, tentara itu juga mengatakan bahwa warga Aljazair dan Maroko adalah saudara.

Mereka lalu mendoakan agar tim Singa Atlas bisa melaju ke final. Kedua tentara itu lalu menari mengikuti sebuah lagu.

Baca Juga: Apakah di Score808, Koora TV, Yalla Shoot Ini Cara Nonton Live Streaming Prancis vs Maroko Semifinal Piala Dunia Malam Ini

Menurut laporan dari media Maroko lainnya, Maroko360, kedua tentara tersebut langsung ditangkap dan menghadapi tuduhan mencampurkan adukan olahraga dan politik.

Kedua prajurit ini akan segera menghadapi persidangan militer. Keduanya dituntut 10 tahun penjara atas tindakannya tersebut.

Sebelumnya, muncul laporan di publik bahwa pemerintah Aljazair memecat kepala televisi publik (EPTV), Chabane Lounakel setelah menayangkan berita tentang Maroko di Piala Dunia 2022.

Hubungan diplomatik antar kedua negara baru-baru ini dikabarkan memanas. Hubungan Aljazair dan Maroko terus memanas pasca Hakim Ziyech cs sukses tumbangkan Portugak di babak perempat final Piala Dunia 2022.

Setelah itu, pemerintah Aljazair melakukan sensor cuplikan kemenangan tim nasional Maroko di Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Kisah Olivier Giroud Pernah Jadi Rekan Setim Pelatih Timnas Maroko di Klub Prancis

Load More