Galih Prasetyo
Minggu, 11 Desember 2022 | 19:15 WIB
Pelatih tim nasional Maroko, Walid Regragui (Twitter.com/FRMFOFFICIEL)

SuaraBekaci.id - Walid Regragui cetak sejarah untuk sepak bola Maroko. Pria kelahiran Prancis yang awalnnya dihina sebagai pelatih berkepala alpukat kini buktikan bahwa ia pantas melatih tim Singa Atlas.

Minggu (11/12) dinihari tadi, Maroko diantarkan Walid Regragui sebagai tim Afrika pertama yang lolos ke babak semifinal Piala Dunia.

Pada babak perempatfinal, Maroko hempaskan Portugal lewat gol tunggal Youssef En Nesyri menit ke-42. Maroko pun melenggang ke babak empat besar dan akan melawan Prancis.

Mengutip dari gol.suara.com, Walid ternyata baru melatih di tim nasional Maroko. Walid ditunjuk oleh federasi sepak bola Maroko sebagai pelatih gantikan Vahid Halilhodzic.

Walid ditunjuk pada Agustus 2022. Ia lalu tanda tangan kontrak pada 1 September 2022. Artinya dalam durasi 4 bulan, Walid langsung ukir prestasi dan sejarah hebat untuk sepak bola Maroko.

Padahal di awal penujukkan sebagai pelatih, eks bek Racing Santander dianggap tak layak untuk melatih tim nasional Maroko.

Walid Regragui latih tim Maroko pun dengan kondisi tidak cukup bagus. Terjadi friksi yang ditinggalkan pelatih lama, Vahid Halilhodzic.

Vahid saat ini ogah memanggil Hakim Ziyech ke skuat Maroko di Piala Dunia 2022. Putusan dari Vahid ini membuat kondisi tim Maroko tegang dan panas.

Vahid Halilhodzic punya alasan kuat mengapa ia tak ingin panggil Hakim Ziyech. Pemain Chelsea itu dituding pura-pura cedera agar tak membela Maroko di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Afrika.

Baca Juga: Bikin Terenyuh, Pemain Muslim Maroko Muliakan Ibunya hingga Ajak Rayakan Kemenangan di Lapangan

Tak mau terlibat dalam urusan seperti itu, Walid Regragui mengambil langkahnya sendiri. Fokusnya mempersiapkan tim secara maksimal untuk berangkat ke Qatar.

Pondasi yang ia bangun untuk tim Maroko ialah soal strategi permainan. Maroko di bawah kepelatihan Walid mengusung formasi 4-2-3-1.

Ide permainannya ialah bertahan dan menguasai bola dengan skema serangan lewat umpan crossing, manfaatkan kecepatan pemain sayap. Walid tegaskan formasi 4-2-3-1 selalu fleksibel di setiap pertandingan.

Kunci serangan Maroko tidak hanya di barisan tengah namun juga dari belakang, sektor kiper. Walid mengkonsolidasikan skema menyerang di mulai dari Yassine Bounou, si penjaga gawang, dua pemain full back, Achraf Hakimi dan Noussair Mazraoui.

Tak ketinggalan kapten Romain Saiss, bertugas mengontrol permainan dari sektor belakang. Diakui oleh Walid, metode kepelatihannya sangat dipengaruhi oleh pelatih asal Prancis, Rudi Garcia.

"Tidak ada yang baru sebenarnya dalam pekerjaan ini (pelatih), ini hanya mereproduksi apa yang dilakukan pelatih sebelumnya, dengan tambahkan sentuhan pribadi," ucapnya seperti dilansir dari Espn

Load More