SuaraBekaci.id - Walid Regragui cetak sejarah untuk sepak bola Maroko. Pria kelahiran Prancis yang awalnnya dihina sebagai pelatih berkepala alpukat kini buktikan bahwa ia pantas melatih tim Singa Atlas.
Minggu (11/12) dinihari tadi, Maroko diantarkan Walid Regragui sebagai tim Afrika pertama yang lolos ke babak semifinal Piala Dunia.
Pada babak perempatfinal, Maroko hempaskan Portugal lewat gol tunggal Youssef En Nesyri menit ke-42. Maroko pun melenggang ke babak empat besar dan akan melawan Prancis.
Mengutip dari gol.suara.com, Walid ternyata baru melatih di tim nasional Maroko. Walid ditunjuk oleh federasi sepak bola Maroko sebagai pelatih gantikan Vahid Halilhodzic.
Baca Juga: Bikin Terenyuh, Pemain Muslim Maroko Muliakan Ibunya hingga Ajak Rayakan Kemenangan di Lapangan
Walid ditunjuk pada Agustus 2022. Ia lalu tanda tangan kontrak pada 1 September 2022. Artinya dalam durasi 4 bulan, Walid langsung ukir prestasi dan sejarah hebat untuk sepak bola Maroko.
Padahal di awal penujukkan sebagai pelatih, eks bek Racing Santander dianggap tak layak untuk melatih tim nasional Maroko.
Walid Regragui latih tim Maroko pun dengan kondisi tidak cukup bagus. Terjadi friksi yang ditinggalkan pelatih lama, Vahid Halilhodzic.
Vahid saat ini ogah memanggil Hakim Ziyech ke skuat Maroko di Piala Dunia 2022. Putusan dari Vahid ini membuat kondisi tim Maroko tegang dan panas.
Vahid Halilhodzic punya alasan kuat mengapa ia tak ingin panggil Hakim Ziyech. Pemain Chelsea itu dituding pura-pura cedera agar tak membela Maroko di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Afrika.
Baca Juga: Tite Mundur dari Brazil. Neymar Masih Pikir-Pikir
Tak mau terlibat dalam urusan seperti itu, Walid Regragui mengambil langkahnya sendiri. Fokusnya mempersiapkan tim secara maksimal untuk berangkat ke Qatar.
Pondasi yang ia bangun untuk tim Maroko ialah soal strategi permainan. Maroko di bawah kepelatihan Walid mengusung formasi 4-2-3-1.
Ide permainannya ialah bertahan dan menguasai bola dengan skema serangan lewat umpan crossing, manfaatkan kecepatan pemain sayap. Walid tegaskan formasi 4-2-3-1 selalu fleksibel di setiap pertandingan.
Kunci serangan Maroko tidak hanya di barisan tengah namun juga dari belakang, sektor kiper. Walid mengkonsolidasikan skema menyerang di mulai dari Yassine Bounou, si penjaga gawang, dua pemain full back, Achraf Hakimi dan Noussair Mazraoui.
Tak ketinggalan kapten Romain Saiss, bertugas mengontrol permainan dari sektor belakang. Diakui oleh Walid, metode kepelatihannya sangat dipengaruhi oleh pelatih asal Prancis, Rudi Garcia.
"Tidak ada yang baru sebenarnya dalam pekerjaan ini (pelatih), ini hanya mereproduksi apa yang dilakukan pelatih sebelumnya, dengan tambahkan sentuhan pribadi," ucapnya seperti dilansir dari Espn
"Saya pergi menemui Rudi Garcia ketika dia melatih AS Roma, untuk mengamati bagaimana dia bekerja secara teknis. Saya juga terinspirasi dengan (Rolland) Courbis," tambahnya.
Torehan yang diukir oleh Walid bersama Maroko tentu saja jadi inspirasi bagi banyak pelatih dan tim nasional, tak terkecuali timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia harus berkaca pada Walid Regragui dan Maroko. Shin sudah melatih Timnas Indonesi hampir 4 tahun.
Tahun ini resmi empat tahun Shin Tae-yong melatih timnas Indonesia. Tepatnya, 28 Desember 2019, PSSI memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia di Stadion Pakansari, Bogor.
Rumornya pihak PSSI akan memperpanjang kontrak Shin Tae-yong. Kontrak dari Shin Tae-yong itu sendiri akan berakhir usai Piala Dunia U-20 2023 yang berlangsung di Indonesia.
Selama berkarier bersama Timnas Indonesia, harus diakui bahwa Shin Tae-yong belum memberikan gelar juara.
Pelatih kelahiran Yeongdeok itu hanya mampu membawa timnas Indonesia meraih runner up Piala AFF 2020 dan medali perunggu pada SEA Games 2021. Prestasi yang sangat standar.
Berita Terkait
-
Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan Tampil di Mobile Legends
-
Rafael Struick Alami Lonjakan Nilai Transfer Sampai 2 Kali Lipat
-
Tunjuk Patrick Kluivert, PSSI Lakukan Perjudian Besar di Timnas Indonesia?
-
Anak Shin Tae-yong: Setelah Keluar dari Timnas Indonesia, Ayah Saya Akan...
-
Patrick Kluivert: Saat Laga Timnas Indonesia, Saya Berbincang dengan Erick Thohir
Tag
Terpopuler
- Pemecatan Shin Tae-yong Dikaitkan dengan Gibran, Publik: Mending Ganti Wapres
- Ari Lasso Curigai Pemecatan Shin Tae-yong: Erick Thohir Pusing karena Dikelilingi...
- Bukannya Ikut Bahagia, Netizen Malah Sedih Lihat Tasyakuran 7 Bulan Kehamilan Mahalini
- Pesan Ayah ke Baim Wong Soal Paula Verhoeven Sebelum Meninggal: Baik Begini Susah Nyarinya
- Denny Landzaat Blak-blakan Kritik Presiden Indonesia: Saya Ogah Semeja dengan Dia
Pilihan
-
Shin Tae-yong Dicap Anti Diskusi, Denny Landzaat: Saya Mau Pemain Berani Speak Up
-
Pagar Laut 30 Km di Dekat PSN PIK2 Ternyata Tak Berizin, Menteri KKP Bakal Bongkar
-
Nilai Tukar Petani di Kaltim Naik Sepanjang 2024, Sektor Perkebunan Jadi Motor Utama
-
Rp 17 Ribu untuk Porsi MBG Pelajar Kaltim, Pengamat: Harusnya di Atas Rp 25 Ribu
-
Pemindahan ASN ke IKN Terhambat, Kemenpan RB Masih Perbarui Data Pegawai
Terkini
-
Misteri Jasad Bocah di Tambun Terungkap, Orang Tua Ditangkap di Pantura
-
Polisi Kantongi Identitas Pembuang Jasad Bocah Laki-laki di Tambun: Berstatus Suami Istri
-
Geger Penemuan Jasad Bocah Laki-laki di Ruko Bekasi, Begini Pengakuan Saksi Mata
-
Detik-detik Jokowi Jadi Korban Penusukan, Korban: Saya Mau Misahin
-
Detik-detik LRT Jabodebek Alami Gangguan: Puluhan Penumpang Dievakuasi