
SuaraBekaci.id - Google Doogle hari ini, Sabtu (5/11) tampilkan potret wajah pria yang kenakan peci dan kacamata di dalam bingkai lembaran buku serta pena bulu. Siapa sosok pria tersebut?
Ia adalah Ali Haji bin Raja Haji Ahmad. Ali Haji merupakan seorang sastarawan abad ke-19 yang menjadi penggagas dasar-dasar tata bahasa Melayu.
Pria kelahiran Pulau Penyengat, Kepulauan Riau tersebut memiliki nama pena Raja Ali Haji. Ia lahir Desember tahun 1808. Anak dari Raja Ahmad dengan isterinya Encik Hamidah binti Panglima Perang Malik Selangor.
Dari ayah yang sama Raja Ali Haji memiliki banyak saudara lelaki dan perempuan yaitu Raja Haji Daud yang menjadi tabib, Raja Endut alias Raja Umar, Raja Salehah (Zaleha), Raja Cik, Raja Aisyah, Raja Abdullah, Raja Ishak, Raja Muhammad, Raja Abu Bakar dan Raja Siti
Baca Juga: Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad Jadi Google Doodle Hari Ini, Sang Bapak Bahasa Indonesia
Raja Ali Haji merupakan keturunan dari dari Opu Daeng Rilaka seorang bangsawan Bugis yang memiliki lima orang anak laki-laki.
Yang selanjutnya Opu Daeng Rilaka beserta anak-anak dan para pengikutnya meninggalkan Sulawesi kemudian merantau dan menetap di tanah Melayu pada tahun
1681.
Di tanah Melayu khususnya Riau mereka memperolah jabatan Yang Dipertuan Muda (pembantu Sultan dalam bidang pemerintahan) yang di jabat secara turun temurun oleh keturunannya.
Pada 1822 saat masih remaja Raja Ali Haji mengikuti ayahnya ke Batavia dalam suatu urusan kerajaan Riau-Lingga dengan pemerintah Hindia-Belanda.
Berulang-ulang kali Raja Haji Ahmad menjadi utusan kerajaan Riau ke Jawa, waktu yang berguna itu telah dimanfaatkan oleh puteranya Raja Ali Haji untuk menemui banyak ulama, untuk memperdalam ilmu pengetahuan Islamnya, terutama ilmu fikih.
Baca Juga: Tampil di Google Doodle, Ini Kiprah dan Peran Raja Ali Haji dalam Sejarah Melayu
Mengutip dari laman rajaalihaji.com, salah satu mahakarya dari seorang Raji Ali ialah Gurindram Dua Belas.
Gurindram Dua Belas merupakan salah satu puisi Melayu lama yang begitu tersohor karangan beliau. Mahakarya ini dituliskan Raji Ali saat usianya 38 tahun.
Gurindram Dua Belas berisi 12 fasal yang masuk kategori puisi didaktik. Apai itu puisi didaktik?
Puisi didaktik biasanya berisi pelajaran etika, moral, ataupun agama.
12 fasal di Gurindram Dua Belas mahakarya Raja Ali diterbitkan pada tahun 1854 dalam Tijdschrft van het Bataviaasch Genootschap No. II, Batavia, dengan huruf Arab dan diterjemahkan dalam Bahasa Belanda oleh Elisa Netscher.
Gurindram Dua Belas Dinyanyikan Soimah dan Jogja HipHop Foundation
Isi dari Gurindram Dua Belas sempat diangkat menjadi karya musik hip hop oleh Soimah dan Jogja HipHop Foundation.
Karya hip hop ini diberi judul "Gurindam 12 Raja Ali Haji". Video klip lagu berjudul Gurindam 12 Raja Ali Haji diunggah pada kanal Youtube Kill the TV pada Februari 2014 lalu.
Dalam penjelasannya, video klip ini dibuat konser eksklusif Jogja Hip Hop Foundation di Esplanade Singapore pada September 2013.
Lagu Gurindam 12 Raja Ali Haji tidak hanya dinyanyikan oleh Soimah dan Jogja HipHop Foundation namun juga berkolaborasi dengan grup hip hop Singapura, Suratkhabar Lama dan Mawar Berduri.
Lagu yang dinyanyikan Soimah dan kawan-kawan itu juga terinspirasi dari mahakarya Raja Ali. "Ini Gurindam Ini Gurindam Sungguh Mulia," penggalan lirik dari lagu Gurindam 12 Raja Ali Haji.
Salah satu lirik lagu Gurindam 12 Raja Ali Haji juga menukil isi dari Gurindam keenam yang berisi,
"Cahari olehmu akan sahabat, yang boleh dijadikan obat. Cahari olehmu akan guru, yang boleh tahukan tiap seteru. Cahari olehmu akan isteri, yang boleh dimenyerahkan diri. Cahari olehmu akan kawan, pilih segala orang yang setiawan. Cahari olehmu akan abdi, yang ada baik sedikit budi,"
Lalu isi gurindram kesepuluh soal pesan untuk anak agar tidak durhaka juga menjadi lirik lagu tersebut.
"Dengan bapa janganlah durhaka/Supaya Allah tiada murka/Dengan ibu hendaklah hormat/Supaya badan dapat selamat,"
Berita Terkait
-
Tersandung Kasus Monopoli, OpenAI Siap Beli Google Chrome Jika Dijual
-
Karyawan Banyak Pilih WFH, Google Ancam PHK hingga Pemotongan Gaji
-
Babak Baru Kasus Monopoli Google, Giliran Samsung Ikut Terseret
-
Modus Penipuan Terbaru di Gmail yang Meresahkan Dunia, Apa Solusi Google?
-
Samsung Disebut Tak Lagi Pakai AI Gemini Google, Ini Penggantinya
Tag
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
- Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
- Pemprov Kalbar Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya
Pilihan
-
Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Pengacara Ini Batal Ikut Gugat Ijazah Jokowi
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Tunjuk Guru Besar UNS Jadi Mediator
-
Sri Mulyani Bocorkan 5 Kesepakatan RI-AS Untuk Batalkan Tarif Trump
-
Meski Ekonomi Lesu, Sri Mulyani Sebut Masyarakat Tetap Rajin Bayar Pajak
-
Sri Mulyani Sebut Rupiah Tahan Banting
Terkini
-
Jangkau 88% Wilayah Indonesia, 1,2 Juta AgenBRILink Layani Keuangan Hingga ke Pelosok Negeri
-
Terjebak Kobaran Api! Ibu dan Anak di Jatiasih Tewas, Saksi Dengar Suara Ini
-
Dari CS ke Pahlawan UMKM, Kisah Inspiratif Mantri BRI Berdayakan Pengrajin Gerabah di Lombok
-
BRI Berdayakan 14,4 Juta Pengusaha Wanita, Bukti Komitmen Hadirkan Kesetaraan Gender
-
Masih Misteri! Bau di Bekasi Bukan Berasal dari Kebocoran Gas