SuaraBekaci.id - Pemandangan kurang sedap terlihat di sudut pasar induk Cibitung, Kabupaten Bekasi. Dalam klip yang beredar viral di laman sosial media, terlihat gunungan sampah.
"Kondisi di pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/09/22)," tulis caption pada video yang diunggah akun Bekasi24Jam--jaringan Suara.com
Pada video yang beredar tersebut, tampak kondisi gunungan sampah begitu banyak. Sampah-sampah yang berasal dari aktivitas di pasar tersebut terlihat menumpuk dan seperti tak terurus.
Kondisi ini pun membuat publik mempertanyakan peran dari pengelola pasar Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Kejam! Tubuh Manusia Ditemukan Terbakar di Tempat Sampah, Diduga Sosok Bayi
"Pasar tentu ada pengelolanya dong yaaa..mereka punya alasan apa ko pasar bisa sampai super kumuh begitu?? Sementara .Putaran uang di pasar induk itu milyaran... Ditambah tarikan retribusi, uang keamanan, uang kebersihan dan parkir... Pada kemana uangnya??" tulis salah satu netizen.
Banyak juga yang netizen yang memberikan komentar nyinyir karena kondisi video tersebut.
"Keindahan yang tersembunyi," timpal netizen lainnya. "Luar biasa," sambung akun lainnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi di Provinsi Jawa Barat menyiapkan tiga tempat pengolahan sampah terpadu untuk mengurangi beban tempat pemrosesan akhir sampah yang ada di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Rahmat Atong di Cikarang, Rabu, mengatakan bahwa pemerintah kabupaten sudah menyiapkan lahan untuk membangun tempat pengolahan sampah terpadu atau TPST di Desa Kertamukti, Kecamatan Cibitung; Desa Kebalen, Kecamatan Babelan; serta Kecamatan Kedungwaringin.
Baca Juga: Hack-SUP Innovation Lab Gagas Program Permasalahan Sampah Plastik Sekali Pakai
"Pembangunan tiga TPST ini atas kerja sama pemerintah daerah dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI," katanya mengutip dari Antara.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi sedang menyiapkan dokumen sertifikat lahan tempat pembangunan TPST.
"Karena salah satu syarat agar kami menerima bantuan dari Kementerian LHK adalah tanah tersebut sudah bersertifikat," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Fakta Baru Kasus Pagar Laut Bekasi, SHM Palsu Diduga Diagunkan ke Sejumlah Bank Swasta
-
Rano Karno Tinjau Ketersediaan Beras dan Kebutuhan Pokok Menjelang Ramadan 1446 H
-
Pasar Seni Pulang Kampung Nyok: Perayaan Kreativitas dan Keberlanjutan di Ashley Tanah Abang
-
Resmi! Buntut Kasus Pagar Laut, Nusron Copot 5 Orang Pegawai BPN Bekasi, 1 Dipecat
-
Diperiksa Bareskrim, Kades Segarajaya Ngaku Tak Tahu Soal Pagar Laut Bekasi
Terpopuler
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
Pilihan
-
Megawati Hangestri Tampil Menawan, Red Sparks Hempaskan GS Caltex
-
Perbandingan Spesifikasi Infinix Hot 50 Pro+ vs Redmi Note 14, Duel HP 4G Rp 2 Jutaan Terbaru
-
Kisah di Balik Kedipan Lampu Strobo, Beda Warna Beda Arti
-
Perbandingan Spesifikasi Realme C75 vs Redmi Note 14, Duel Sengit HP 4G Rp 2 Jutaan
-
Buntut Ricuh Lawan Persib, Persija Jakarta Dapat Sanksi Berat, Ini Daftarnya
Terkini
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah