Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 23 April 2022 | 17:47 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. (istimewa)

Faktor kedua, kata Saiful adalah komunikasi elite. Sejak Pilpres 2004 sampai sekarang, terlihat PDIP dan Demokrat tidak mudah untuk melakukan komunikasi.

"Ketika Demokrat berkuasa dan SBY sebagai presiden, PDIP memilih sebagai partai oposisi. Demokrat sebenarnya ingin bergabung sebagai partai pendukung pemerintah, tapi PDIP nampaknya tidak menerima," jelasnya.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lanjut dia, Nasdem dan Gerindra juga tidak mudah untuk bertemu.

Mereka punya pengalaman tersendiri tentang itu. Belakangan, Nasdem dan PDIP juga tidak mudah berkomunikasi.

Baca Juga: Prediksi Tiga Pasangan Calon Presiden yang Akan Maju di Pilpres 2024 Menurut Pakar Politik

Load More