SuaraBekaci.id - Ketua Divisi Kerja sama Logistik dan Bansos Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat, Iendra Sofyan mengatakan pihaknya mendorong kawasan-kawasan industri untuk menggelar vaksinasi massal COVID-19 dosis pertama, kedua dan penguat.
Hal itu kata dia, sebagai upaya percepatan penyerapan vaksin COVID-19.
"Kami sudah mengidentifikasi (kawasan industri) yang ada di Karawang, di Subang untuk menyiapkan calon yang divaksin. Yang kedua nanti koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota terkait, kemudian menyiapkan tempat dan segala macamnya, sarana prasarana termasuk nakes, kemudian baru kita dropping dari vaksinnya tersebut," kata Indra, Selasa (12/4/2022) dikutip dari Antara.
Iendra Sofyan yang juga menjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mengatakan percepatan vaksinasi tersebut harus massif di kawasan industri dan untuk mereka yang memerlukan untuk syarat perjalanan mudik.
"Salah satu tujuannya juga untuk syarat perjalanan, tapi yang paling penting adalah untuk ketahanan imun," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat saat ini sedang memaksimalkan penyerapan vaksin Covovax yang akan habis masa kadaluwarsanya akhir Mei 2022 dengan jumlah mencapai 476.000 dosis.
Sebelumnya, vaksin bermerek Covovax tersebut masa kadaluwarsa habis pada April 2022, namun setelah ada pernyataan dari Kemenkes yang mengemukakan vaksin tersebut telah mendapat persetujuan BPOM untuk diperpanjang batas kadaluwarsa dari enam bulan menjadi tujuh bulan.
"Memang masih cukup banyak yang akan habis masa kadaluwarsa. Itu baru satu yang Covovax, setahu saya ada dua tipe lagi," ujar dia.
Adapun yang akan habis masa kadaluwarsa di antaranya yaitu, Coronavax sebanyak 1.600 dosis dan lainnya ada 128.000 dosis sehingga jika ditambah dengan Covovax menjadi kurang lebih 600.000 dosis.
Kalau untuk Covovax ini ada satu aturan dari Kementerian Kesehatan.
"Jadi tadinya harusnya selesai bulan ini tapi tambah satu bulan jadinya bulan depan, hanya untuk merk Covovax saja," kata dia.
Sementara itu, terkait dengan kegiatan vaksinasi di siang hari saat puasa Ramadhan kata Iendra, sudah tidak ada masalah lagi meski sedang menjalankan ibadah puasa karena sudah ada MoU yang mengatakan bahwa itu tidak membatalkan puasa.
Sementara untuk program vaksin di rest area dan sebagainya untuk sementara belum ada.
Tag
Berita Terkait
-
Dasco Bocorkan Pesan Presiden Prabowo: Soal UMP 2026, Serahkan pada Saya
-
Awas Cuaca Ekstrem, DPR Minta Kemenhub hingga BMKG 'Kawin' Data Demi Mudik Nataru Aman
-
Pendaftaran Mudik Motor Gratis (Motis) Nataru 2025: Rute, Jadwal dan Syarat
-
KPK Periksa Ridwan Kamil Hari Ini Terkait Dugaan Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar