Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 29 Maret 2022 | 08:40 WIB
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. [GLYN KIRK / AFP]

SuaraBekaci.id - Miliarder Roman Abramovich dan para juru runding perdamaian Rusia-Ukraina menderita gejala yang diduga karena diracun setelah menjalani perundingan di Kiev pada Maret lalu.

Abramovich yang menyanggupi permintaan Ukraina guna membantu merundingkan pengakhiran invasi Rusia ke Ukraina, dan paling sedikit dua anggota senior delegasi Ukraina, terdampak (racun itu), lapor Wall Sreet Journal.

Pejabat Ukraina berusaha mendinginkan laporan itu. Ketika ditanya soal dugaan peracunan itu, juru runding Ukraina Mykhailo Podolyak berkata, "ada banyak spekulasi, bermacam-macam teori konspirasi". Rustem Umerov, anggota delegasi Ukraina lainnya, mendesak orang agar tidak mempercayai "informasi yang belum terverifikasi".

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kemudian menempuh pendekatan sama dengan mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi nasional bahwa "semua orang haus akan berita dan sensasi".

Baca Juga: Bos Chelsea Roman Abramovich Diduga Sempat Diracun Saat Terlibat Jadi Juru Runding Rusia dengan Ukraina

Namun, dia kemudian malah menegaskan, "Saya sarankan siapa pun yang akan berunding dengan Rusia agar tidak makan atau minum apa pun, (dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan".

Menurut Wall Street Journal, Abramovich dan para perunding Ukraina menunjukkan gejala yang meliputi mata merah, keluar air mata terus menerus dan terasa menyakitkan, serta kulit wajah dan tangan yang mengelupas.

Abramovich dan para perunding Ukraina, termasuk Umerov yang anggota parlemen Tatar Krimea, sudah membaik dan nyawanya tak lagi dalam bahaya, kata Wall Sreet Journal.

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut membenarkan insiden itu kepada Reuters tetapi menyatakan insiden itu tak menghentikan Abramovich untuk terus bekerja. [ANTARA]

Baca Juga: Enam Konsorsium Berminat Beli Chelsea dari Roman Abramovich, Ini Daftarnya

Load More