Terkait dengan kasus Edelenyi Laura Anna, cedera saraf tulang belakang yang dialaminya terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor, sehingga disebut cedera tulang belakang traumatis.
Wawan menjelaskan ada dua kerusakan akibat cedera saraf tulang belakang. Yang pertama adalah kerusakan langsung akibat benturan atau penekanan (kerusakan primer)dan yang kedua adalah kerusakan tambahan atau sekunder.
Cedera pada saraf tulang belakang biasanya terjadi akibat trauma pada tulang belakang mulai dari leher atau servikal sampai tulang belakang sakral.
Tulang yang retak atau patah akan menekan sumsum tulang belakang atau bahkan merobeknya.
Cedera saraf tulang belakang dapat saja terjadi tanpa patah tulang belakang yang jelas, namun sebaliknya seseorang bisa saja mengalami patah tulang belakang tanpa terjadi cedera tulang belakang.
"Namun, pada sebagian besar cedera saraf tulang belakang, sumsum tulang belakang tertekan atau robek. Sedangkan berat ringannya kerusakan saraf tergantung pada kekuatan penekanan saraf oleh tulang belakangnya, keras ringannya energy yang menghantam, dan lamanya penekanan atau lamanya pertolongan," jelas Wawan.
Sementara itu kerusakan sekunder dapat terjadi akibat terus berlangsungnya kerusakan primer karena kurang cepatnya pertolongan atau tidak tepatnya pertolongan. Sehingga kerusakan yang seharusnya lebih ringan, menjadi lebih berat atau menjadi permanen dibandingkan kerusakan langsung di awal cedera atau benturan.
"Karena begitu banyak kerusakan yang muncul setelah cedera awal, maka menjadi penting proses-proses kecepatan dan ketepatan penanganan untuk mempertahankan sebanyak mungkin fungsi saraf sensorik, motorik dan otonom," ujar Wawan.
Lebih lanjut Wawan menjelaskan dalam beberapa menit setelah kecelakaaan atau cedera, jika tidak segera ditangani, menyebabkan pengiriman nutrisi dan oksigen yang tidak cukup ke sel saraf, dan sel saraf akhirnya mati permanen.
Ketika sel saraf di sumsum tulang belakang, akson, atau astrosit cedera, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, bahkan akan bisa merusak dirinya sendiri (self-destruction) akibat memproduksi bahan kimia beracun yang disebut zat radikal bebas, jelas Wawan.
Akibat lanjutan
Lawrence menjelaskan meskipun Cedera saraf tulang belakang disebabkan oleh kasus traumatis atau nontraumatik, kerusakan itu dapat mempengaruhi serabut saraf yang melewati area cedera dan dapat merusak sebagian atau seluruh otot dan saraf di bawah lokasi cedera.
"Cedera dada (toraks) atau punggung bawah (lumbal) dapat memengaruhi batang tubuh, kaki, kontrol usus dan kandung kemih, serta fungsi seksual. Cedera leher (serviks) memengaruhi area yang sama selain memengaruhi gerakan lengan Anda dan, mungkin, kemampuan Anda untuk bernapas," kata Lawrence.
Terkait dengan hal ini Wawan menjelaskan lebih lanjut bahwa sel saraf pusat (yang ada di sumsum tulang belakang) jika mati tidak bisa berregenerasi (tidak bisa digantikan sel baru). Karenanya yang muncul adalah kondisi kerusakan yang kompleks dan makin memburuk.
Sehingga jika sel saraf di sumsum tulang belakang mati (mati langsung atau mati akibat lambat atau salahnya penanganan) akan menyebabkan fungsi-fungsi saraf sensorik (rasa, nyeri) hilang.
Berita Terkait
-
Mama Amy Dilarikan ke RS, Raffi Ahmad Hingga Mohon Doa: Seberapa Serius Penyakitnya?
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Saraf Terjepit Memburuk Akibat Tidur di Rutan, Nikita Mirzani: Keliyengan, Gampang Sesak
-
Nyeri Leher karena Salah Tidur? Ini Cara Mengatasinya
-
Lupa Naruh Kunci? Awas! Dokter Sebut Ini Gejala Awal Demensia, Cegah dengan 5 Pola Hidup Ini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!