SuaraBekaci.id - Belakangan istilah ghosting sering banget kita dengar. Ghosting adalah kata dari Bahasa Inggris yang berarti bayangan. Arti itu kemudian dijadikan bahasa gaul saat ini yang memiliki makna, saat seseorang tiba-tiba menghilang tanpa kabar seperti hantu atau bayangan.
Kembali tentang Ghosting, pastinya ini menjadi sesuatu yang menyebalkan saat tiba-tiba seseorang tidak berkabar, menghilang begitu saja.
Tips mengatasi dan menerima saat jadi korban ghosting
Meski rasa sakit dan kecewanya tak bisa hilang dalam waktu singkat. Kamu bisa mempercepat pemulihan dengan beberapa tips berikut.
Ketika jadi korban, berhenti menyalahkan diri sendiri. Kebanyakan ghosting dipicu oleh pelaku sendiri. Ghosting bahkan identik dengan ketidakdewasaan pelaku atau trauma masa lalu
Anggap sebagai anugerah. Kamu jadi tahu mana orang yang layak diperjuangkan dan yang tidak lebih cepat.
Bicarakan dengan orang yang kamu percaya atau tumpahkan dengan menuliskannya di buku harian pribadi
Kamu boleh menantang sang pelaku dengan menanyakan alasan mereka memutus komunikasi tanpa penjelasan jelas. Namun, jangan berharap banyak mereka bakal merespon sesuai harapanmu.
Setelah berhasil dengan tips di atas, mari mengenal beberapa alasan umum seseorang melakukan ghosting berikut.
Alasan orang melakukan ghosting
Mereka menghindari konflik atau konfrontasi denganmu. Bisa saja pembicaraan terakhir kalian dirasa terlalu bertentangan dengan apa yang mereka yakini
Ghosting lebih mudah dan nyaman ketimbang menjelaskan perasaan atau alasannya padamu terlebih dahulu
Mereka nggak yakin dengan perasaannya dan memilih untuk menghindar saja
Mereka tak lagi tertarik untuk mengenal dan membina hubungan denganmu, tetapi yakin kalau lebih baik melakukan ghosting ketimbang bicara jujur pada calon korbannya. Berharap si korban sudah menangkap sinyal mereka tersebut
Pelaku merasa tidak mendapat tempat yang nyaman untuk mengekspresikan perasaan mereka
Takut mengecewakan orang lain
Pelaku merasa tidak bisa memenuhi kebutuhan lawan bicaranya dan akhirnya merasa kurang percaya diri
Pelaku memiliki trauma sendiri karena batasnya sering dilanggar orang lain dan akhirnya memilih untuk menjauh dari lawan bicara
Berita Terkait
-
Pentingnya Persiapan Moral Sebelum Menikah untuk Hindari Ghosting dan KDRT
-
Cara Cegah Ghosting hingga KDRT, Kenali Pasangan Sebelum Menikah!
-
Lebih dari 400.000 Pasangan Cerai Sepanjang Tahun 2024, Ghosting Jadi Salah satu Faktor
-
'Aparat Merampas Hak Kami!' Jeritan Hati Warga Korban Gusuran di Jakarta, Bogor, dan Makassar
-
Kerumunan Maut di Stasiun New Delhi, 18 Nyawa Melayang
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah
-
Fasilitas Stadion Patriot Rusak Pasca Ricuh Persija vs Persib, Siapa Mau Tanggung Jawab?
-
Airlangga Hartarto: Pemerintah Targetkan 20 UMKM Naik Kelas Tiap Tahun