Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Sabtu, 04 Desember 2021 | 14:26 WIB
Presiden Joko Widodo

SuaraBekaci.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir Kepala polisi satuan wilayah yang kedapatan sowan kepada Organisasi organisasi masyarakat atau Ormas pembuat onar atau keributan

Sentilan itu dilontarkan Jokowi dalam pengarahannya kepala kesatuan wilayah (Kasatwil) di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (03/12/2021) kemarin.

"Ada kapolres baru malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan," ujar Jokowi.

"Saya tanya, pak Kapolres kenapa bapak melakukan ini. Supaya kotanya kondusif"sambungnya lagi.

Baca Juga: Biasa Kritik Pemerintah, Fadli Zon kini Dukung Pendapat Jokowi Soal Ini

Jokowi lantas mempertanyakan cara tersebut dan menegaskan bahwa Polisi harus memiliki wibawa dan tidak menggadaikannya dengan cara yang tidak benar.

"Tapi apakah cara itu betul, hati-hati jangan menggadaikan dengan sowan kepada pelanggara hukum. Sodara-sodara harus memiliki kewibawaan," lanjutnya.

Jokowi juga menitipkan pesan, agar polisi dapat melindungi dan membantu masyarakat yang lemah dan membutuhkan, serta masyarakat yang biasanya terpinggirkan dalam hukum, seperti pedagang kecil.

Menurut dia, Kapolda dan Kapolres juga harus bisa memperhatikan masalah-masalah seperti ini.

Ia menegaskan, masalah ini bukan semata-mata tanggung jawab di tingkat Kapolsek, tetapi juga tingkat Kapolres dan Kapolda.

Baca Juga: Minta Polri Kawal Presidensi G20, Jokowi: Jangan Sampai Ada Letupan!

Menanggapi teguran Jokowi, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menambahkan, agar kepolisian tak boleh ragu untuk melakukan upaya penegakkan hukum secara profesional dalam bertugas.

"Intinya seperti itu, agar jangan ragu laksanakan penegakkan hukum secara profesional dan proporsional," ujar Dedi.

Pengarahan Kasatwil Presidensi G20 oleh Jokowi

Pada kesempatan Pengarahan Kasatwil Presidensi G20, Presiden Jokowi juga meminta kepada Polri untuk menjaga kehormatan Republik Indonesia (RI) di  Presidensi G20 (Forum ekonomi Global) mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

“Ini adalah wajah Indonesia, dan kita adalah negara berkembang pertama yang menjadi Ketua G20,” katanya, Jumat (03/12/2021)

“Kita sudah berada di dalamnya sehingga harus menjaga betul-betul kehormatan dan kepercayaan yang diberikan kepada negara kita Indonesia. Sehingga sekali lagi, harus kita jaga betul-betul,” tambahnya lagi.

G20 merupakan forum global yang terdiri dari 19 negara dan satu Uni Eropa (UE) yang mencakup 60 persen populasi dunia, dan menyumbang 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, serta 75 persen ekspor dunia.

Para pimpinan negara G20 yang akan terlibat pada KTT G20 di Indonesia pada 2022 adalah Indonesia, Australia, Argentina, Brasil, Kanada, China, Uni Eropa, Jerman, Prancis. India. Kemudian, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Republik Korea, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.

Sebagai pemegang Presidensi G20 pada 2022, Indonesia akan fokus pada tiga isu strategis yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.

Terdapat sekitar 150 pertemuan dan forum yang akan digelar selama Indonesia menjabat sebagai Presidensi G20.

Load More