SuaraBekaci.id - Prediksi adanya gelombang ke tiga COVID-19 melanda Indonesia pada Desember 2021-Januari 2022 membuat sejumlah daerah mulai mengantisipasi, seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Saat ini, Pemkab Bekasi sedang mengantisipasi adanya gelombang ketiga potensi penyebaran COVID-19. Sejumlah upaya pun mulai disiapkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti di Cikarang, Senin mengaku telah berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dan Puskesmas untuk mengevaluasi pola penanganan COVID-19 saat gelombang kedua melanda pada Juni 2021.
"Evaluasi pola penanganan ini agar kita lebih siap menghadapi gelombang penyebaran COVID-19 selanjutnya," katanya.
Menurut dia setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Bekasi memiliki karakteristik permasalahan COVID-19 yang berbeda-beda sehingga penanganannya pun bervariasi tergantung tingkat sebaran virus.
"Setiap nakes dan Puskesmas punya polanya sendiri kalau misalnya terjadi gelombang ketiga. Kita belajar dari kejadian kemarin sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bisa dengan segera ditangani," katanya.
Sri Enny menyebutkan beberapa Puskesmas belum dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Kondisi itu memaksa petugas kesehatan harus bekerja ekstra dalam menangani pasien COVID-19 agar bisa segera dirujuk ke rumah sakit guna menjalani perawatan intensif.
"Kelengkapan fasilitas kesehatan ini juga menjadi atensi khusus kita agar penanganan pasien COVID-19 bisa lebih optimal dan semakin terkendali," ucapnya.
Dia juga mengaku masih terus menyiagakan tempat isolasi terpusat guna mengantisipasi penularan virus corona khususnya yang berasal dari klaster industri serta keluarga di permukiman padat penduduk.
Baca Juga: Pemerintah Bolehkan Swab Antigen Bagi Penumpang Pesawat Jawa-Bali, Kapan Mulai Berlaku?
"Kemudian tak henti-hentinya kami imbau masyarakat untuk taat protokol kesehatan di mana pun mereka beraktivitas," katanya.
Selain upaya tersebut, kata dia, percepatan vaksinasi juga menjadi fokus pemerintah daerah dalam rangka mengantisipasi gelombang ketiga penyebaran COVID-19 dengan menginstruksikan segenap petugas kesehatan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan vaksinasi.
"Indikator antisipasi pertama sudah pasti ke arah percepatan vaksinasi. Yang kedua (kemauan) masyarakatnya, karena Puskesmas tetap buka dari Senin sampai Sabtu, jadi masyarakat yang butuh bisa setiap hari ke sana," ucapnya.
Sri Enny melanjutkan jumlah persentase vaksinasi sudah dibuka seluas-luas kepada masyarakat termasuk rumah sakit swasta, klinik, hingga bidan mandiri yang kini ikut menyediakan layanan vaksinasi COVID-19.
"Sekarang yang terlibat tidak hanya Puskesmas dan Posyandu saja, tapi juga klinik bidan pribadi, swasta, dan lainnya juga sudah ada. Jadi sebenarnya sudah sangat mudah mengakses vaksin," ucapnya.
Selain itu, para tenaga kesehatan dan petugas tiga pilar juga masih berkeliling dari pintu ke pintu mencari masyarakat yang belum divaksinasi, terutama lansia yang memiliki keterbatasan untuk mendatangi gerai vaksinasi.
"Lansia di kami datanya sudah berkisar 60 persen yang telah divaksinasi. Saya dorong agar teman-teman di lapangan bisa keliling lebih masif lagi mendatangi lansia di rumah-rumah," katanya.
Berdasarkan data pada Senin, jumlah masyarakat yang telah divaksinasi dosis pertama di Kabupaten Bekasi sebanyak 1.747.110 jiwa atau setara 72,26 persen sedangkan vaksinasi dosis kedua telah menyentuh 1.204.790 jiwa atau 49,83 persen dari target vaksinasi sebanyak 2.417.794 jiwa.
Sementara total kumulatif kasus COVID-19 terhitung sejak Maret 2020 tercatat sebanyak 51.294 kasus dengan rincian 50.172 kasus telah dinyatakan sembuh, 542 meninggal dunia, dan 40 pasien masih menjalani perawatan secara isolasi mandiri maupun terpusat. [Antara]
Berita Terkait
-
Gelombang Panas Malam Hari Sebabkan Jutaan Orang Kurang Tidur
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Bekasi Timur Geger, Pria 61 Tahun di Bekasi Diciduk Usai Samarkan 14,6 Kg Ganja dalam Dua Kardus!
-
Malam Panjang di Stasiun Cikarang, Lantai Peron Jadi Tempat Tidur Penumpang: Mungkinkah KRL 24 Jam?
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik