SuaraBekaci.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mewanti-wanti seluruh pihak agar tidak terlalu euforia demi mengantisipasi ledakan kasus Covid-19 pasca-tahun baru 2021 silam.
Mendagri Tito Karnavian berpesan tidak ingin terjadi kembali ledakan kasus penularan Covid-19 seperti awal tahun lalu, Senin (01/11/2021).
Berkaca dari tahun baru lalu, yaitu pada awal Januari 2021, ledakan kasus penularan COVID-19 sempat terjadi. Tingginya mobilitas dan banyaknya kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan dalam periode libur Natal dan tahun baru dinilai sebagai faktor penyebabnya.
Untuk itu, menurut Mendagri Tito agar tak terulang, kejadian seperti itu perlu diantisipasi dengan baik.
"Kita tidak ingin (terjadi kembali). Arahan bapak presiden, beliau tidak ingin mengulangi, jangan sampai terjadi ledakan (kasus penularan COVID-19)," kata Mendagri.
Menurut Mendagri Indonesia harus mempertahankan pengendalian pandemi yang sudah berjalan dengan baik.
Seperti diketahui, berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, Indonesia masuk sebagai negara risiko rendah penyebaran COVID-19, dengan kategori level 1. Dalam website resminya, mereka mencantumkan kategori "Level 1 COVID-19 Low" untuk Indonesia.
"Kita adalah negara yang low, tidak banyak negara yang low, untuk sekelas Indonesia yang (memiliki) 270 juta penduduk itu bisa masuk kategori low, itu luar biasa," ucapnya.
Mendagri menyebut keberhasilan itu merupakan kerja keras semua pihak yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
Salah satunya, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di setiap waktu. Karena itu, pelonggaran aktivitas masyarakat seiring turunnya kasus COVID-19 tak boleh disambut dengan euforia.
"Jangan sampai euforia, pelonggaran sudah dilakukan secara bertahap, jangan langsung kembali seperti tidak ada pandemi, ini yang perlu kita waspadai bersama dan mohon dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, sehingga kita bisa kendalikan tanpa adanya ledakan baru," ujarnya.[Antara]
Berita Terkait
-
Euforia usai Tahun Baru di Solo Penuh Sampah, Merayakan atau Merusak?
-
Kemendagri Serahkan Penghargaan Aspek Kinerja Total Tingkat Provinsi Kepada Pemprov DKI Jakarta
-
Pilkada Serentak 2024 Berjalan Tenang, Prabowo: Tanda Proses Pendewasaan
-
Soal Usulan Omnibus Law UU Politik dari Baleg DPR, Mendagri Tito Bakal Lapor ke Prabowo
-
Karnaval Sound System: Antara Euforia dan Kontroversi di Setiap 17-an
Terpopuler
- Hotman Paris Sindir Ahok yang Koar-Koar Soal Kasus Korupsi Pertamina: Dulu Kau Ambil Bonus Miliaran
- Kekayaan Iwan Kurniawan Lukminto, Bos Sritex Menangis PHK Ribuan Karyawan
- Ditagih Utang di Warung Rp500 Ribu, Firdaus Oiwobo Kicep
- Emil Audero Cetak Sejarah Setelah 1 Detik Resmi WNI, Jadi Kiper Paling ... di Asia!
- Bisa Jadi Kasus Rafael Alun Jilid 2, Kapolri Diminta Tegur Kapolda Kalsel Usai Anak Pamer Jajan Rp 1 M dan Jet Pribadi
Pilihan
-
Nova Arianto Panggil 30 Nama ke Timnas Indonesia U-17, Ada Pemain Abroad
-
Bekasi Dikepung Banjir, Persija vs PSIS Semarang Dialihkan ke Indomilk Arena
-
Heboh Cuitan KGPAA Purbaya, Pemerhati Budaya: Preseden Buruk untuk Keraton Solo
-
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi Mengundurkan Diri
-
Gubernur Bali Naik Mobil Listrik, DPRD Malah Pilih Alphard Dengan Harga Lebih Mahal
Terkini
-
Kesaksian Pekerja di Mal Mega Bekasi Sebelum Diterjang Banjir: Kejadiannya Cepet Banget!
-
Puluhan Sepeda Motor Terendam Banjir di Stasiun Bekasi
-
Cerita Pekerja Ungkap Detik-detik Air Banjir Terjang Mega Mal Bekasi, Pengunjung Panik Berlarian!
-
Banjir Bekasi 2025: Villa Nusa Indah Tenggelam, Warga Mengungsi ke Atap Rumah
-
Kota Bekasi Lumpuh! Banjir Terburuk Sejak 2016