SuaraBekaci.id - Perempuan harus memiliki literasi keuangan yang baik. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019, indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen.
Bila dirinci berdasarkan jenis kelamin, tingkat literasi keuangan laki-laki sebesar 39,94 persen , sedangkan perempuan hanya sebesar 36,13 persen .
Meskipun kecil, tetapi masih ada jarak antara perempuan dan laki-laki.
"Padahal perempuan memiliki peran yang sangat penting, khususnya dalam rumah tangga, untuk mewujudkan keluarga yang tangguh secara finansial," ujar Luskito Hambali, Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia dalam keterangannya, Kamis, (28/10/2021).
Luskito menambahkan, bahwa sebesar 85 persen aktivitas belanja keluarga, seperti belanja bulanan dan keputusan pembelian kebutuhan keluarga lainnya, diatur oleh seorang istri atau ibu di rumah.
"Namun, sebesar 50 persen istri atau ibu tersebut tidak merasa yakin terhadap keputusan finansial yang mereka ambil dan 62 persen menyatakan kebingungan saat harus mengarahkan rencana finansial jangka panjang keluarga," ujar dia.
Mereka membutuhkan bantuan informasi yang sesuai dengan profil keluarga mereka untuk dapat mengambil keputusan finansial yang tepat.
“Kami memiliki komitmen jangka panjang untuk meningkatkan literasi terkait asuransi jiwa Syariah masyarakat, termasuk perempuan, melalui berbagai macam inisiatif. Dengan meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan mereka dengan baik, maka hal ini akan berdampak kesejahteraan mereka, sehingga mereka dapat menikmati yang terbaik dalam hidup,” tambah Luskito.
Untuk itu, Luskito mengatakan bahwa pihaknya menggandeng Kumpulan Emak Blogger (KEB) secara virtual untuk memperoleh pengetahuan dalam mengatur finansial rumah tangga dan mempelajari cara yang paling sesuai untuk mengelola arus kas (cash flow), mengatur alokasi pendapatan, dan perlindungan asuransi berbasis Syariah keluarga.
Aliyah Natasya, Financial Advisor, salah satu pembicara dalam kegiatan ini mengatakan, seorang ibu, sebagai Chief Financial Officer keluarga memiliki peran penting dalam mengelola keuangan rumah tangga. Untuk itu setiap perempuan harus memiliki literasi keuangan yang baik.
"Prinsip dasar membangun keuangan keluarga yang sehat adalah memiliki sistem kelola finansial yang disesuaikan khusus dengan kondisi keluarga kita. Untuk itu, penting bagi kita untuk dapat menilai kemampuan finansial keluarga dan melakukan pengelolaan dasar finansial dengan komitmen kuat, serta memiliki asuransi sebagai proteksi jangka panjang,” ujar Aliyah.
Berita Terkait
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perempuan Usai Career Break: Ingin Kembali Bekerja, Tapi Peluangnya Masih Terbatas
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
BGN Larang Keras SPPG Pecat Relawan Dapur
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Nanik Minta Yayasan Mitra SPPG Tidak Keterlaluan Mencari Keuntungan