Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Rabu, 06 Oktober 2021 | 08:45 WIB
Ilustrasi kata sandi email. [Shutterstock]

SuaraBekaci.id - Mesin pencari Google membuat fitur tambahan atau Add-on gratis bernama Password Checkup atau periksa kata sandi. Password Checkup ini memungkinkan pengguna chrome memeriksa apakah data mereka aman atau ada yang mencurinya.

Tahun 2019, Jennifer Pullman dari Google mengungkapkan, pihaknya memindai 21 juta nama pengguna dan kata sandi.  Hasil pemindai tersebut, 316 ribu kata sandi tidak aman. 1,5 persennya adalah hasil pemindai Password Checkup. 

Password Checkup pertama kali dirilis pada 2019 sebagai ekstensi gratis dan dirancang untuk memperkuat keamanan online.

Memindai basis data yang dikenal, ia menunjukkan dengan tepat nama pengguna dan kata sandi yang telah diambil peretas dari situs web dan disediakan untuk penjahat dunia maya.

Password Checkup mendesak pengguna untuk mengganti informasi akses mereka jika telah bocor.

Setiap kali masuk ke situs web, sebuah pop up memberi tahu jika kamu menjadi salah satu dari lebih dari 4 miliar nama pengguna dan kata sandi, yang bocor dan sebarkan di dunia maya oleh peretas.

"Sejak peluncuran kami, lebih dari 650.000 orang telah berpartisipasi dalam eksperimen awal kami," kata Jennifer Pullman.

Jika kamu menemukan bahwa kata sandi milikmu telah dicuri dan dijual secara online, penting untuk segera mengubahnya.

Dilansir laman Mirror, Rabu (6/10/2021), bahkan kata sandi, tanpa nama pengguna, dapat menjadi bahaya keamanan online.

Sangat penting untuk segera mengubah detail login kamu agar tetap aman.

Peretas membeli basis data besar kata sandi yang disusupi dari berbagai situs karena kombinasi huruf sering digunakan kembali.

"Pembajak secara rutin mencoba masuk ke situs di seluruh web dengan setiap kredensial yang diekspos oleh pelanggaran pihak ketiga," kata Pullman.

Menurutnya, jika kamu menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk semua akunmu, kamu bisa bernafas lega.

Load More