SuaraBekaci.id - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dua tahun belakangan ini mematikan sejumlah sektor usaha. Salah satunya sektor komersial industri perikanan. Di Pesisir Utara Kabupaten Bekasi, sejumlah nelayan sempat terkena dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Nasib nelayan pun menjadi perhatian Pengamat kelautan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim.
Abdul Halim mengatakan, penting bagi Nelayan untuk diberikan pelatihan digital marketing. Nelayan pun diharapkan mampu menjual hasil tangkapannya lewat online atau secara digital.
Menurutnya, sejumlah solusi di masa pandemi bisa diberikan kepada nelayan salah satunya dengan digital marketing.
“Nelayan harus diajarkan bagaimana agar hasil tangkapan mereka bisa menjadi menarik, di era digital ini tentu nelayan juga harus dibekali bagaimana bisa memasarkan produknya dengan cara digital," kata dia pada dialog produktif KPCPEN yang ditayangkan di akun youtube FMB9ID IKP, Sabtu (2/10/2021).
Menurut dia, penting dalam melakukan pelatihan kepada para nelayan terkait memanfaatkan teknologi saat ini, agar produk yang dihasilkan bisa tetap dipasarkan apalagi dalam situasi pandemi saat ini.
"Pandemi mengubah gaya hidup dan cara pandang konsumen di sektor perikanan, mereka lebih memesan makanan laut atau sefood lewat gadget (gawai) ketimbang harus datang atau supermarket karena khawatir tertular COVID-19," ujar dia.
Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sejak awal seperti PSBB hingga PPKM yang saat ini masih terjadi di beberapa wilayah juga berdampak pada distribusi hasil tangkap nelayan.
Pemerintah juga tetap berupaya agar di masa pandemi ini, nelayan bisa tetap bertahan bahkan bisa bangkit kembali.
Baca Juga: Hari Batik Nasional 2021, PPBI Sekar Jagad Lelang Batik Masa Pandemi
"Situasi-situasi ini kami atasi dengan digital marketing. Memfasilitasi pembuatan toko-toko daring," tutur dia.
Selain itu, dia mengatakan edukasi pengelolaan keuangan juga perlu dilalukan kepada para nelayan, utamanya agar memiliki uang simpanan sehingga ketika masa paceklik tiba dapat sedikit membantu.
Merebaknya COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2020 menyebabkan semua sektor terkena dampaknya, warga pun dituntut untuk hidup berdampingan dengan wabah global itu dengan tetap disiplin protokol kesehatan.
Pihaknya juga terus aktif melakukan sosialisasi kepada para nelayan yang kebanyakan tinggal di daerah pesisir agar dalam beraktivitas tetap menerapkan protokol kesehatan.
Menurut dia, akses bagi pemerintah untuk ke pemukiman nelayan yang tinggal di pesisir agak sulit sehingga diperlukan pihak-pihak yang juga peduli agar bisa memutus rantai COVID-19.
“Kita tidak tahu kapan covid-19 in berakhir, sehingga kita juga terus melakukan sosialisasi kepada nelayan bahwa penerapan protokol kesehatan sangatlah penting, jangan sampai nelayan kita juga abai," kata Abdul Halim. [Antara]
Berita Terkait
-
Bagaimana Penggemar Sepak Bola di Indonesia Mengikuti Pertandingan Langsung di Era Digital
-
Di Antara Keriput dan Gelombang: Nelayan Tua yang Tak Berhenti Membaca Laut
-
Belajar dari Laut dan Masyarakat Pesisir: Bertahan, Beradaptasi, dan Menjaga Batas
-
Kegigihan Nelayan Pati di Balik Rasa dan Mutu Laut Terbaik
-
Hidup Selaras dengan Laut: Nilai Ekologis dalam Tradisi dan Praktik Pesisir
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
BRI Gelar Trauma Healing untuk Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera
-
KPK Panggil Eks Sekdis CKTR Bekasi, Jejak Suap Proyek Makin Jelas?
-
Jelang Tahun Baru, Polisi Sita Petasan dan Belasan Botol Miras
-
BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment dalam Awards Impact Makers 2025
-
BRI Dukung La Suntu Tastio untuk Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun