SuaraBekaci.id - Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi tumbuhan Alga Coklat sebagai antiviral atau antivirus.
Ketua Tim Peneliti Mumu Mujtahid Fatwa dalam keterangan tertulisnya mengatakan, senyawa aktif pada Alga Coklat (Ecklonia Cava) bisa menghambat proses replikasi virus.
"Kami melakukan penelitian dengan simulasi interaksi senyawa aktif alga cokelat dengan protein COVID-19 dengan metode docking," kata Mumu Mujtahid Fatwa sebagaimana dilansir Antara, Kamis (23/09/2021).
Mumu bersama rekan satu fakultasnya di MIPA UGM yakni Lusiana Dwi Setiya Rini, Anadea Salsabilla Rahma, serta Kintan tergerak meneliti alga coklat sebagai antivirus berawal dari keprihatinan akan wabah COVID-19 yang tak kunjung mereda, bahkan terus bermutasi dan memunculkan varian baru.
Baca Juga: Soroti Teror Terhadap LBH Yogyakarta, Kriminolog UGM: Pelaku Ingin Tunjukkan Eksistensinya
Sementara dari penelitian terdahulu oleh Park dan rekannya pada tahun 2013 mengenai bahan alam ecklonia cava atau ganggang coklat memiliki senyawa aktif yang dapat menghambat proses replikasi dikarenakan terjadi interaksi dengan enzim 3CL(Pro) dari virus SARS-CoV.
"Mengetahui terjadi persamaan susunan enzim dari SARS-CoV dengan SARS-CoV-2 kami melakukan studi interaksi senyawa aktif dari ecklonia cava dengan protein target SARS-CoV-2 menggunakan metode molecular docking," urainya.
Di bawah bimbingan Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng, pemilihan metode molecular docking dilakukan karena dapat melakukan prediksi efektivitas interaksi molekul secara komputasi. Langkah tersebut dapat mengurangi risiko kegagalan dan biaya yang diperlukan lebih sedikit.
Mumu menyebutkan bahwa alga coklat yang keberadaannya cukup melimpah di Indonesia ini telah diidentifikasi sebagai sumber senyawa bioaktif yang beragam dan memiliki potensi yang baik dalam bidang farmasi serta biomedis.
Alga jenis ini banyak diteliti karena efek medisinal dari komponen aktifnya yang meliputi caroteniod, fucoidan, dan phlototannin.
Baca Juga: Kantor LBH Jogja Sempat Diteror, Kriminolog UGM: Fenomena Ancaman Pasti Terjadi
Setelah melakukan pengelompokan beberapa senyawa aktif dari bahan tersebut sesuai dengan potensi inhibisi (menghambat), diperoleh tiga kandidat yaitu eckol, 2- phloroeckol, dan dieckol yang digunakan dalam proses interaksi dengan protein target menggunakan metode molecular docking.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi molecular docking molekul berhasil dilakukan dalam menghambat protein target 3CLPro SARS-CoV-2 dengan ligan kandidat yang meliputi eckol, 2- phloroeckol, dan dieckol menunjukkan afinitas tinggi terhadap binding pocket 3CLprotease SARS-CoV-2.
Free binding energy minimum yang diperoleh dari hasil redocking meliputi, -3,15 kkal/mol; -4,80; dan -6,94 kkal/mol. Dieckol memiliki free binding energy minimum yaitu -6,94 kkal/mol, sehingga dapat dijadikan sebagai obat yang memiliki kesesuaian dengan obat antiviral dan antimalaria yang ada.
"Dieckol memiliki aktivitas inhibisi yang sangat baik. Bukan hanya itu kami pun melakukan analisis dengan melakukan penyesuaian ikatan yang terlibat dengan obat antiviral dan antimalaria yang ada. Terjadi kemiripan yang merepresentasikan bahwa senyawa aktif tersebut dapat diteliti lebih lanjut dengan melakukan uji pre-klinis dalam memantau aktivitas inhibisi," kata dia. (Antara)
Pewarta : Luqman Hakim
Berita Terkait
-
Senang Gibran Buka Layanan 'Lapor Mas Wapres,' Uceng UGM: Lapor soal Nepotisme Boleh?
-
Wakil Rektor UGM Sebut "Lapor Mas Wapres" Cuma Pencitraan Gibran: Bisa jadi Jebakan Itu
-
"Jangan Remehkan People Power" Wakil Rektor UGM Sarankan DPR Minta Bantuan Netizen buat jadi Oposisi Prabowo
-
Puluhan Monyet Kabur dari Fasilitas Penelitian Medis di Carolina Selatan
-
Siapa Peter Carey? Ramai Dibicarakan Usai Bukunya Diduga Diplagiat Dosen UGM
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
Terkini
-
Orangtua Harus Tahu, Begini Cara Mengawasi Navigasi Digital Remaja di Tiktok
-
Ini Alasan Kejari Perpanjang Masa Penahanan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi
-
Menuju Ekonomi Hijau, Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Capai Rp764,8 Triliun
-
Kecelakaan Maut di Bekasi, Ibu dan Anak Tewas Mengenaskan
-
Ketua RT Ungkap Kondisi Satu Keluarga di Bekasi yang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang