SuaraBekaci.id - Apa itu kiamat internet, disinggung dalam hasil penelitian bertajuk “Solar Superstroms: Planning for an Internet Apocalypse” oleh Asisten profesor di University of California Irvine, Sangeetha Abdu Jyothi ini memberikan peringatan adanya Badai Matahari dalam skala besar yang mempengaruhi jaringan internet.
Dalam penelitian tersebut dituliskan, infrastruktur internet saat ini masih belum siap menghadapi badai matahari dalam skala besar. Jika terganggu, maka besar kemungkinan akan terjadi pemadaman jaringan internet skala besar karena proses perbaikannya lama.
Jadi penelitian tersebut secara tidak langsung menyatakan kiamat internet adalah, ketika terjadi gangguan pada infrastruktur internet dalam skala besar dan waktu yang lama.
Untuk lebih detailnya apa itu kiamat internet? Simak berikut ini
Penyebab Kiamat Internet
Dalam penelitian itu dijelaskan bahwa penyebab kiamat internet, salah satunya adalah solar wind. Matahari sering mengirim partikel bermuatan magnet ke Bumi atau dikenal sebagai solar wind dalam jumlah dan kecepatan tertentu.
Solar wind mengalur keluar dari lapisan matahari yang bernama korona. Partikel terus dilepaskan dalam jumlah besar, mengikuti semburan matahari dan letusan lainnya. Solar wind merupakan partikel mengandung plasma dan terdiri atas campuran proton dan elektron (partikel magnet) ditambah beberapa elemen yang lebih berat.
Partikel magnet yang dikirim dalam jumlah dan kecepatan wajar dapat ditepis oleh lapisan terluar bumi. Akan tetapi, dalam kurun waktu tertentu, solar wind bisa menjadi badai matahari yang besar.
Inilah yang dapat menyebabkan gangguan geomanetik di Bumi dan dapat berimbas pada infrastruktur jaringan internet. Peneliti mengungkap, dari keseluruhan infrastruktur jaringan internet yang ada, kabel bawah laut menjadi infrastruktur yang paling terdampak bila badai matahari ekstrem ini terjadi.
Oleh karena itulah disebutkan akan terjadi "kiamat internet" khususnya pada internet yang menggunakan jaringan infrastruktur kabel bawah laut yang menghubungkan antar negara bahkan antar benua. Sebab, infrastruktur kabel internet bawah laut itu dilengkapi dengan repeate, dengan jarak sekitar 30 sampai 90 mil (50 hingga 150 kilometer).
Berita Terkait
-
Komdigi Jamin Jaringan Internet di Area Arus Mudik Stabil Selama Lebaran, Rata-rata 30-50 Mbps
-
Badai Matahari Mengancam Satelit? Ini Dampak yang Ditimbulkannya
-
Ilmuwan Ungkap Berat Internet: Infrastruktur Digital Ternyata Lebih Kompleks dari yang Kita Kira
-
Sinergi Inti (INET) Gandeng Surge (WIFI) Perluas Jangkauan di Jawa Barat
-
Emiten WIFI Gandeng Nokia Buat Jaringan Internet Murah di Pulau Jawa
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Lewat Pendanaan KUR BRI, Suryani Sukses Jadi Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas
-
Rahasia Desa Wunut Berhasil Menjadi Desa Pembangunan Berkelanjutan
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah
-
BRI Raih Penghargaan Internasional, Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan