Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 01 September 2021 | 12:49 WIB
Kota Bekasi lakukan Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bekasi, (1/9/2021). (Suara.com/Imam)

SuaraBekaci.id - Kota Bekasi lakukan Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bekasi, (1/9/2021).

Beberapa siswa mengungkapkan kesenangannya dikarenakan dapat bertemu teman-teman kelasnya setelah lebih dari setahun hanya bertatap muka melalui media daring.

Siswa SMP Negri 29 Kota Bekasi, Satrio Budi mengatakan masih ada rasa canggung karena sudah lama tidak bertemu temannya.

"Perasaan senang sih yang pasti, cuma gitu agak canggung yah. karena sudah lama nggak bertemu teman," kata Satrio saat ditemui di lokasi, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga: Atlet Bebas COVID-19, Taekwondo Jabar Optimis Sabet Banyak Medali di PON Papua

Dia juga mengatakan lebih menyukai PTM karena dapat bertanya langsung kepada gurunya jika ada yang tidak dimengerti.

Uji coba pembelajaran tatap muka di SMP Negeri Salam, Senin (30/8/2021). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

"Kalau online (PJJ) kita bisa cari sumber lain di internet, mungkin kalo offline enaknya bisa ketemu guru langsung sama temen-temen," ungkapnya.

Sementara Guru SMPN 29 Kota Bekasi Darnawi (48) mengatakan banyak dari siswanya yang terkendala dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hingga materi yang sampaikan tidak dimengerti muridnya.

"Kalau di rumah itukan banyak kendalanya, kendala kuota bisa, terus rasa malas juga bisa, karna saking lamanya untuk belajar di rumah. terus ketiga guru menyampaikan materi ada yang tidak tersampaikan," kata Darmawi.

Terpisah Humas SMPN 29 Kota Bekasi Nining Nur Andiasari, untuk menerapkan prokes, pihaknya membagikan dua ruangan untuk setiap kelasnya.

Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 di Lampung Bertambah 243 Orang

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyapa siswa yang menjalani sekolah daring saat memantau PTM di SMPN 12 Semarang, Jateng, Senin (30/8/2021). [FOTO ANTARA/ I.C.Senjaya]

"Hari ini kita melaksanakan PTM terbatas dimulai dari kelas 9, kelas sembilan berjumlah 304 siswa," katanya.

"Satu kelas dibagi dua ruangan, karena kan maksimal 50 persen, jadi satu ruangan itu terdiri dari 18 sampai 20 siswa," jelasnya.

Untuk membiasakan PTM kepada siswa, lanjut Nining, hari ini pihaknya memfokuskan memberikan motivasi sebelum masuk ke inti pelajaran.

"Jadi wali kelas masuk ke kelas masing-masing dengan memberikan motivasi belajar, hak dan kewajiban siswa," jelasnya.

Kontributor : Imam Faisal

Load More