SuaraBekaci.id - Penjelasan lengkap apa itu Messenger RNA atau mRNA basis Vaksin Moderna dan Vaksin Pfizer. Sebab Vaksin Pfizer dan vaksin Moderna telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hal ini sebagai salah satu langkah percepatan vaksinasi untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Vaksin Pfizer diproduksi oleh Pfizer berkolaborasi dengan BioNTech, Jerman yang diberi nama vaksin Comirnaty sedangkan vaksin Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation Amerika Serikat.
Berdasarkan uji klinis, vaksin Moderna memiliki efikasi mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-16 tahun sedangkan untuk usia di atas 65 tahun, efikasi pada vaksin ini mencapai 86,4 persen.
Sementara itu vaksin Pfizer disebut memiliki efikasi hingga 100 persen pada usia 12-15 tahun.
Namun bagi orang di usia 19 tahun ke atas akan mencapai 95 persen. Vaksin Pfizer dan Moderna merupakan vaksin yang berbasis messenger RNA (mRNA). Lantas apa itu mRNA?
Vaksin yang berbasis mRNA adalah jenis vaksin baru yang memiliki kandungan berbeda dengan jenis vaksin lainnya. Vaksin mRNA mengandung komponen materi genetik rekayasa yang menyerupai virus tertentu.
Metode vaksin mRNA adalah suatu teknik genetika khusus yang dibuat dengan memberikan suatu potongan protein spike yang biasa terletak di permukaan luar virus SARS-CoV-2.
Setelah vaksin disuntikkan, sistem kekebalan tubuh akan merespon dan menciptakan antibodi terhadap protein spike. Sistem kekebalan tubuh akan merespon dan mengenalinya sebagai penghuni asing dan bersiap menyerang agar tidak terjadi infeksi. Demikian, vaksin akan memicu reaksi kekebalan tubuh layaknya virus yang dilemahkan pada vaksin.
Vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA yang disuntikkan pada otot lengan atas akan membuat mRNA berada dalam sel kekebalan tubuh. Setelah potongan protein dibuat, sel memecah instruksi dan membuangnya. Kemudian sel menampilkan potongan protein di permukaannya.
Sistem kekebalan tubuh akan mengenali bahwa protein tidak seharusnya ada di sana dan mulai membangun respons kekebalan dan membuat antibodi, seperti yang terjadi pada infeksi alami terhadap Covid-19. Pada akhirnya tubuh akan menyesuaikan dan belajar cara melindungi dari infeksi virus baru.
Berita Terkait
-
Vaksin mRNA Dituding Picu Kanker, Peneliti BRIN: Informasi Tak Berdasar!
-
Vaksin mRNA Sebabkan Kanker? Peneliti BRIN Buka Suara dan Ungkap Fakta Sebenarnya!
-
Terkenal Pada Masa Pandemi, Vaksin Covid-19 mRNA Disebut Jadi Solusi Kanker?
-
Startup Ini Gandeng BRIN dan UNSW Kembangkan Teknologi mRNA
-
Tingkatkan Cakupan Vaksinasi, Ini Cara Jitu Moderna Hilangkan Keraguan Terhadap Manfaat Vaksin mRNA
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment dalam Awards Impact Makers 2025
-
BRI Dukung La Suntu Tastio untuk Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
BRI Luncurkan Fitur Reksa Dana di BRImo, Perluas Akses Investasi Digital Ritel
-
Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi Diganti, Ini Daftar 43 Kajari Baru Dilantik
-
Modal Awal Rp25 Juta, Kisah Sukses Peni Ciptakan 4 Lapangan Kerja Lewat AgenBRILink