SuaraBekaci.id - Ratusan susu beruang ludes dalam 1 jam. Bahkan pembeli sudah dibatasi 10 kali sekali transaksi.
300 kaleng susu beruang bermerek Bear Brand itu dijual di Suryamart Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah.
Farid Suryawan, 42, warga Desa Jetis Karangpung RT 007, Kalijambe, Sragen, yang juga pemilik Suryamart mengemukakan dirinya baru menerima kiriman 10 paket susu Bear Brand dari distributor pada Sabtu (3/7/2021). Satu paket masing-masing berisi 30 kaleng susu Bear Brand.
Setelah menerima kiriman, ia mengumumkan ketersediaan susu beruang di tempatnya melalui media sosial (medsos) warga Kalijambe. Tidak disangka, postingan itu dibanjiri komentar.
Baca Juga: Heboh Susu Beruang Dibandrol Rp5 Miliar, Tawaran Netizen Tak Terduga
Warga yang membaca unggahan dari Farid itu pun bergegas datang ke Suryamart untuk membeli susu Bear Brand.
“Sebanyak 300 kaleng susu Bear Brand habis terjual dalam waktu satu jam [setelah diposting di medsos],” ujar Farid kepada Solopos.com, Senin (5/7/2021).
Farid tidak mengizinkan susu beruang itu diborong dalam jumlah banyak oleh segelintir orang.
Di minimarket miliknya, setiap warga bisa membeli susu Bear Brand maksimal 10 kaleng.
“Enggak boleh diborong di tempat saya. Biar semua bisa dapat. Kebetulan, kemarin yang beli ada banyak,” terang Farid.
Baca Juga: Warga Panik COVID-19, Harga Susu Beruang Melonjak 400 Persen, Jadi Mahal Banget
Farid menjual susu Bear Brand itu seharga Rp12.000 per kaleng. Sebelumnya, ia biasa menjual susu Bear Brand seharga Rp9.500 per kaleng. Kenaikan harga itu dipengaruhi semakin langkanya pasokan barang di pasaran.
Biasanya Farid bisa mendapat pasokan 10 paket susu Bear Brand dari distributor resmi. Namun, belakangan pasokan untuk tiap toko dibatasi maksimal 5 paket.
Harga Rp12.000 per kaleng itu, kata Farid, relatif lebih murah. Pasalnya, di minimarket lain, ada yang menjual susu Bear Brand seharga Rp15.000. Bahkan di toko online, susu beruang merek Bear Brand dijual seharga 49.000 per kaleng.
“Kalau ambil dari distributor, harga tidak naik cuma barangnya dibatasi. Tapi kalau ambil dari freelance, harganya bisa naik banyak. Namun, jumlahnya tidak dibatasi. Penting cocok harganya. Tapi kalau harganya sudah mahal, jadi bingung mau jual berapa [ke konsumen],” ujar Farid.
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Jairo Riedewald: Saya Cuma Kelinci Percobaan
- Thom Haye Bicara Potensi Dilatih Patrick Kluivert: Sulit...
- Patrick Kluivert: Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes
Pilihan
-
5 Pemain Keturunan Belanda yang Paling Menyita Perhatian di Liga Indonesia
-
Hino Keluhkan Banjir Truk China di Indonesia
-
Manajer Pastikan Arlyansyah dan Figo Dennis Tetap di PSIM Yogyakarta
-
Sadis! Rekonstruksi Tawuran Geng di Pontianak, Usus Remaja Terburai Disabet Celurit 180 cm
-
Cara WNI Pindah Kewarganegaraan Jepang, Ternyata Tidak Serumit Itu!
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu