Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Sabtu, 15 Mei 2021 | 06:35 WIB
Ali Mochtar Ngabalin.[Suara.com/Bagaskara]

SuaraBekaci.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin meminta agar Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengundurkan diri dari jabatannya.

Hal itu merupakan kelanjutan dari kritik Busyro Muqoddas terkait dengan penonaktifan 75 pegawai KPK baru-baru ini.

Ngabalin menyampaikan hal tersebut melalui akun twitternya. Dia juga menautkan sebuah berita berjudul "Muhammadiyah Disebut 'Otak Sungsang', Busyro Kirim Salam Sayang untuk Ngabalin".

"Sebagai AMM saya menyarankan ke mas Busyro agar mengundurkan diri sebagi ketua PP. Muhammadiyah," cuit Ngabalin pada Jumat (14/5/2021).

Baca Juga: Anwar Abbas Nilai Ngabalin Rusak Citra Jokowi

Nagabalin mengaku keberatan jika Busyro Muqoddas memposisikan diri sebagai pekerja LSM Anti korupsi.

Cuitan Ali Mochtar Ngabalin.[Twitter/AliNgabalinNew]

"Saya keberatan kalau kangmas memposisikan diri seperti pekerja LSM anti korupsi di PP," demikian cuitan Ali Mochtar Ngabalin.

Sebelumnya, Ngabalin menyebut bahwa Busyro Muqoddas 'otak sungsang' karena mengkritik tes wawasan kebangsaan KPK dengan menautkan tangkapan layar dari berita berjudul "Ketua Muhammdiyah: KPK Tamat di Tangan Presiden Jokowi".

"Otak"sungsang yang gini merugikan persyarikatan. Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan ummat yang kuat dan berwibawa tercemar oleh manusia prejudice seperti ini. Cocoknya mas busro di LSM anti korupsi atau masuk parpol sekalian. Rasanya anda tidak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah," cuit Ngabalin Kamis (15/5/2021).

Baca Juga: Said Didu Usulkan Gaji Ngabalin Dinaikkan

Load More