Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Selasa, 30 Maret 2021 | 15:55 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin. (Foto: Dokumentasi KIP-Setwapres)

SuaraBekaci.id - Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi terorisme dan radikalisme di Indonesia. Demikian hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Maruf Amin.

Wapres Maruf Amin mengatakan, pemerintah berupaya mengatasi terorisme dan radikalisme dengan sejumlah hal. Di antaranya, memberikan pemahaman, pendidikan dan pembinaan kepada masyarakat terkait dengan hal tersebut.

Selain itu, pemerintah juga terus memperkuat deradikalisasi kepada orang-orang yang pernah terpapar paham radikalisme.

"Karena ternyata sel-sel (radikal) itu masih ada, kadang-kadang dia tidak muncul, tetapi suatu ketika dia tiba-tiba muncul. Maka Pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya untuk kontraradikal-terorisme ini," katanya dilansir dari Antara, Selasa (30/3/2021).

Baca Juga: Istri HH yang Diamankan Densus 88 dari Condet Sudah Dipulangkan

Wapres Maruf Amin menegaskan, bahwa tindakan kejahatan terorisme tidak berkaitan dengan agama. Karena, kata dia, tidak ada satu agama pun yang mengajarkan tentang kekerasan.

"Terorisme itu tidak ada kaitannya dengan agama. Tidak ada agama yang memberikan toleransi untuk terjadinya aksi terorisme, kekerasan. Apalagi sampai membunuh orang lain, bahkan membunuh dirinya sendiri," katanya.

Sebelumnya, serangan bom bunuh terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu pagi pukul 10:30 WITA. Bom tersebut menewaskan dua orang yang diduga pelaku.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror kemudian menangkap sebanyak 13 orang terduga teroris di empat provinsi, yakni Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), DKI Jakarta dan Jawa Barat.(Antara)

Baca Juga: Maruf Amin: Terorisme Tidak Ada Kaitan dengan Agama

Load More