Antonio Juao Silvester Bano
Sabtu, 27 Februari 2021 | 08:05 WIB
ILUSTRASI Suasana vaksinasi COVID-19 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

SuaraBekaci.id - Kabar vaksin Sinovac dapat memperbesar alat kelamin peserta vaksinasi kembali beredar. Hal itu muncul dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morotai, Maluku Utara, Julius Giskar Krons.

Julius mengatakan ada peserta yang merasa alat kelaminnya membesar usai divaksin. Julius menyampaikannya dalam situs Indotimur.com pada 22 Februari lalu.

Apakah klaim vaksin Covid-19 memperbesar alat kelamin merupakan hal yang benarr?

Penjelasan

Baca Juga: Malaysia Siap Terima Vaksin Sinovac Hari Ini

Isu ini telah beradar sejak awal 2021. Semula, hal itu disebarkan oleh akun Facebook bernama Agus Papaa Jenggoot pada 7 Januari 2021.

Dalam unggahan akun Facebook itu, nampak foto potongan berita di sebuah koran dengan narasi sebagai berikut:

"Dalam sebuah jurnal terbitan Inggris misalnya, vaksin Sinovac disebutkan memberi efek samping pembesaran alat kelamin. Lelaki yang sudah disuntik vaksin buatan China tersebut disebutkan alat vitalnya memanjang sampai 3 inchi".

Namun, klaim itu tidak benar. Bukti bahwa studi dalam klaim itu telah diedit terlihat dari adanya kesamaan metode yang digunakan dalam jurnal palsu tersebut.

Suara.com pun telah membuat Cek Fakta atas konten tersebut yang diterbitkan pada Jumat (8/1/2021) dengan judul "CEK FAKTA: Benarkah Suntik Vaksin Sinovac Bisa Memperbesar Penis?".

Baca Juga: Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Awak Media dan 4 Berita Kesehatan Lain

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia, informasi dari postingan Facebook tersebut merupakan hoaks.

Satgas Covid-19 melalui situs resminya covid19.go.id juga menegaskan bahwa klaim vaksin Covid-19 membuat alat kelamin membesar itu tidak benar.

Hasil penelusuran di situs NEJM juga tidak ditemukan jurnal berjudul "SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals".

"Studi itu tipuan. Kesalahan ejaan dan tata bahasa dan jelas bahasa non-akademis yang terkandung dalam artikel dengan mudah menunjukkan bahwa itu dimaksudkan untuk menjadi humor, tetapi bukti pasti dapat ditemukan dalam fakta bahwa artikel tersebut menyalin dan menempel seluruh bagian dari studi nyata, yang sebenarnya diterbitkan di New England Journal of Medicine pada 10 Desember 2020," kutip Snopes.

Kominfo juga menanggapi hal tersebut. Dalam artikel yang dimuat di laman kominfo.go.id, Kominfo menjelaskan bahwa gambar yang beredar di Facebook dan memperlihatkan hasil tangkapan layar dari siaran langsung berjudul "Vaksin Covid-19 Memperbesar Ukuran Penis" (Covid Vaccine Enlarges Penis!) merupakan sebuah disinformasi.

Foto itu pertama kali dibuat dengan menggunakan "Break Your Own News" dengan tujuan parodi saja.

Perlu diketahui, "Break Your Own News" adalah situs untuk membuat meme yang menggunakan format "breaking news".

Pengguna situs itu dengan mudah tinggal menempelkan foto serta membuat judul yang diinginkan. Situs itu sebelumnya telah mengimbau penggunanya untuk berhati-hati atas apa yang dibuat dan kemungkinan unggahan tersebut disebarluaskan.

Berdasarkan kajian ilmiah dan cek fakta isu vaksin Sinovac membuat penis membesar ini termasuk hoaks.

Referensi:

Disinformasi Vaksin Covid-19 Memerbesar Penis

Load More