SuaraBekaci.id - Aksi makan bareng Natalius Pigai dengan Abu Janda alias Arya Permadi beberapa waktu lalu ternyata membuat kesal Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama. Haris adalah pelapor Abu Janda yang dianggap menghina Natalius Pigai.
Haris merasa kesal dengan sikap Natalius Pigai lantaran makan bareng dalam satu meja bersama Abu Janda yang di tengahi Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Padahal kata dia, masyarakat Papua dan Pemuda Indonesia sudah membela Natalius Pigai atas ungkapan rasis dari Abu Janda yang menyebut evolusi Natalius Pigai.
Haris mengungkapkan kekesalannya itu, melalui unggahan tweet di akun twitternya @knpiharis.
Baca Juga: Legislator Sebut Abu Janda di Rapur: Apa Dia Dibayar APBN dan Kebal Hukum?
Haris merasa heran dengan sikap Natalius Pigai yang selalu menentang soal rasisme terutama terhadap masyarakat Papua. Tetapi kemudian 'berdamai' dengan Abu Janda yang disebutnya sebagai si Rasis.
"Tweet kau di bawah ini selalu mengidentikkan saat kau di hina maka masyarakat Papua di hina... lalu saat kau sudah dibela sama masyarakat Papua dan Pemuda Indonesia... ehhh kau makan bersama dengan si Rasis. Ada apa ini kk manisss ??? “Pakai Tanda Tanya Lagi”," kata Haris dalam unggahannya dikutip Suara.com, Kamis (11/2/2021).
Unggahan tersebut, merupakan balasan dari salah satu unggahan tweet @NataliusPigai2 pada 25 Januari lalu.
“Seluruh kejahatan di Papua didasari oleh kebencian rasial. Jakarta hrs buka kran demokrasi dgn Rakyat Papua. Kalau tidak maka khawatir “instabilitas bisa terjadi karena konflik rasial di Papua. Sypembela kemanusiaan berkewajiban moral untuk ingatkan," isi tweet Natalius Pigai yanh dikomentari oleh Ketua KNPI Haris Pertama.
Tweet kekesalan Ketua KNPI Haris Pertama terhadap Natalius Pigai itu turut dikomentari para pengguna twitter lainnya.
Baca Juga: Tak Mau Asal Penjarakan, Natalius Pigai: Rasisme Dilawan dengan Akal Sehat
Akun #RIP Indonesia Juatice# @D4D4NGLH yang mengatakan, bahwa jenis kalimat 'evolusi' hanya untuk binatang.
"Bang @NataliusPigai2 bilang kalimat abu Janda : ".... sudah selesai evolusinya ?" Adalah kalimat tanya yg tdk bisa dijerat hukum, padahal jelas kalimat evolusi hanya untuk binatang seperti ulat jadi kupu kupu itu ber-evolusi berubah bentuk dari merayap jadi terbang, ini misal..!," tulisnya.
Pengguna lainnya, dengan akun Abah Nurbuat @AbahNurbuat007 menganggap, mental Natalius Pigai tak sekuat dengan fisiknya.
"Mungkin mentalnya tidak sekuat fisiknya..walau sudah di hina di sandingkan dengan gambar monyet dll..tapi itulah kenyataannya..bisa2 mungkin jadi akan bersebrangan dengan ribuan orang2 yang telah mati matian membelanya..hanya demi kepentingan pribadinya..itulah @NataliusPigai2," cuitnya dikutip Suara.com, Kamis (11/2/2021).
Sementara akun twitter Baitul Atiq @baitulatiq menyayangkan, Natalius Pigai makan bareng bersama Abu Janda hanya sendiri tanpa negajak perwakilan-perwakilan Papua lainnya.
"Mbok ya diajak makan gak sendiri-sendiri,perwakilan-perwakilan Papua juga diajak makan biar adem.. giliran diajak makan sendirian nggak ngajak yg lain,giliran dihina trusan ngajak-ngajak," singgungnya.
Sebelumnya, Haris sudah mengomentari foto Natalius Pigai yang duduk dan makan bareng bersama Abu Janda ditemani Wakil Ketua DPR RI Sufi Dasco Ahmad itu.
Haris pun menilai, ributnya dua orang itu hanya dijadikan sebagai sebuah dagelan.
"Aneh sekali saya lihat foto ini. Seakan2 keributan yang mereka buat di media sosial menjadi bahan dagelan. Sekarang ???," tulis Haris dalam cuittannya, dikutip Suara.com, Senin (8/2/2021).
Ribut-ribut Arya Permadi dengan Eks Komisioner HAM Natalius Pigai diduga bermula ketika Pigai terlibat argumentasi dengan Hendropriyono.
Abu Janda melalui akun twitternya @permadiaktivis1 membela Hendropriyono dari Natalius Pigai. Kala itu, Abu Janda turut menannyakan kapasitas pigai bersebat dengan Hendropriyono. Dia menannyakan kepada Pigai apakah sudah 'berevolusi'.
Akibat tweet terrsebut, Abu Janda kemudian dipolisikan oleh DPP KNPI lantaran kata 'evolusi' tersebut patut diduga mengandung ujaran kebencian. Laporan DPP KNPI itu telah terdaftar dengan Nomor: LP/B/0052/I/Bareskrim tertanggal 28 Januari 2021.
"Kata-kata evolusi itulah yang jadi garis bawah bagi kami untuk melaporkan akun @permadiaktivis karena diduga telah menyebarkan ujaran kebencian," jelas Ketua Bidang Hukum DPP KNPI Medya Rischa Lubis di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/1/2021).
Berita Terkait
-
Adu Pendidikan Natalius Pigai vs Hotman Paris, Pengacara Kondang Heran Menteri HAM Minta Anggaran Rp 20 T
-
Sepak Terjang Hotman Paris: 25 Tahun Jadi Pengacara Prabowo, Kini Minta Presiden Tinjau Natalius Pigai
-
Hotman Paris Skakmat Natalius Pigai yang Minta Anggaran Rp20 T: Udah Kerja Belum? Enak Aja
-
Dokter Tompi Tanya Goal Program Natalius Pigai, Respons Warganet Menggelitik
-
Natalius Pigai Kabur Hindari Media Usai Raker dengan DPR, Netizen: Kayak Gini Dijadikan Menteri?
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Heri-Sholihin Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kota Bekasi Bisa Tembus 8 Persen, Begini Caranya
-
Penampakan Warung Kelontong Tempat Jualan Obat Terlarang di Bekasi
-
5 Hari Banjir Rob Rendam Desa Hurip Jaya Bekasi: 320 KK Jadi Korban
-
Kampanye Hitam di Pilkada Kota Bekasi: Heri-Sholihin Tempuh Jalur Hukum
-
Geger Kapal Tongkang Nyangkut di Jembatan CBL Tambun, Begini Kronologisnya