Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Minggu, 31 Januari 2021 | 16:19 WIB
Suasana jelang Tahun Baru Imlek di Klenteng Hok Lay Kiong, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (31/1/2021).[Suara.com/Neo]

SuaraBekaci.id - Masyarakat keturunan etnis Tionghoa di Bekasi diimbau untuk melaksanakan Perayaan Tahun Baru Imlek secara virtual. Hal ini sebagai upaya penycegahan terjadinya penyebaran Covid-19.

Ketua Yayasan Pancaran Tridharma, Ronny Hermawan mengatakan, warga keturunan Tionghoa yang beribadah di Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi diharapkan untuk tidak berkunjung ke rumah keluarganya saat perayaan Tahun Baru Imlek pada 12 Februari 2021 mendatang.

"Jadi kita sudah mengimbau juga ke saudara-saudara kita umat Budha, Kristen (Protestan), Katholik yang Tionghoa kalau perayaan imlek tahun ini dirayakan di rumah masing-masing saja, itu pun tidak perlu melakukan open house, tidak perlu ramai-ramai, pake WhatsApp aja deh, virtual aja," kata Ronny kepada Suara.com, Minggu (31/1/2021).

Dia mengatakan, imbauan tersebut diberikan agar tradisi mengunjungi orang tua pada saat Tahun Baru Imlek ini tidak dilakukan. Karena, kunjungan tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Kabupaten Bekasi Diklaim Capai 92%

"Yang muda-muda kalau OTG (orang tanpa gejala) datang ke yang tua-tua, sementara yang tua itu neneknya, kakeknya atau bapaknya mungkin punya penyakit bawaan, didatangi sama yang muda-muda, cucu-cucunya yang kuat-kuat padahal OTG, bahaya kan, kasian dong orang tua kita," tuturnya.

Ronny mengimbau agar semua pihak menahan diri untuk keluar rumah pada perayaan Tahin Baru Imlek tahun ini.

"Lebih baik di rumah aja masing-masing. Sambil menunggu pemerintah vaksin (vaksinasi) berjalan terus, mudah-mudahan tahun depan sudah selesai semua lah divaksin," tandasnya.

Load More