SuaraBekaci.id - Sejumlah negara telah memulai program vaksinasi Covid-19. Seperti salah satunya di Indonesia. Meski demikian ada kekhawatiran yang timbul di masyarakat tentang kemanjuran atau efikasi vaksin Covid-19 tersebut.
Selain dari sisi produksi, kini peneliti juga mengatakan bahwa stres bisa membuat proses vaksin dalam membangun kekebalan berlangsung lebih lama. Mengapa demikian?
Dilansir dari Healthshots, vaksin adalah salah satu kemajuan teraman dan paling efektif dalam sejarah medis, melindungi masyarakat dari berbagai penyakit yang merusak, termasuk cacar dan polio.
Kunci keberhasilan mereka, bagaimanapun, adalah memastikan bahwa persentase kritis dari populasi divaksinasi secara efektif untuk mencapai apa yang disebut kekebalan kelompok.
Meskipun pengujian ketat telah menunjukkan bahwa vaksin covid-19 yang disetujui untuk didistribusikan di Amerika Serikat sangat efektif dalam menghasilkan respons imun yang kuat, tidak semua orang akan segera mendapatkan manfaat penuhnya.
Faktor lingkungan, serta genetika dan kesehatan fisik dan mental individu, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, memperlambat respons terhadap vaksin.
Ini sangat meresahkan karena virus corona baru terus berkecamuk di seluruh dunia, memicu krisis kesehatan mental bersamaan karena orang-orang menghadapi isolasi, tekanan ekonomi, dan ketidakpastian tentang masa depan. Tantangan ini adalah faktor yang sama yang sebelumnya telah terbukti melemahkan kemanjuran vaksin, terutama di kalangan lansia.
“Selain korban fisik COVID-19, pandemi memiliki komponen kesehatan mental yang sama-sama mengganggu, menyebabkan kecemasan dan depresi, di antara banyak masalah terkait lainnya. Stres emosional seperti ini dapat memengaruhi sistem kekebalan seseorang, mengganggu kemampuan mereka untuk menangkal infeksi, ”kata Annelise Madison, seorang peneliti di The Ohio State University dan penulis utama makalah tersebut.
“Studi baru kami menyoroti kemanjuran vaksin dan bagaimana perilaku kesehatan dan pemicu stres emosional dapat mengubah kemampuan tubuh untuk mengembangkan respons imun. Masalahnya, pandemi itu sendiri dapat memperkuat faktor risiko ini, ”tambahnya.
Baca Juga: 44 Nakes Mangkir Suntik Vaksin Covid-19, Ini Kata Wakil Wali Kota Bandung
Vaksin bekerja dengan menantang sistem kekebalan. Dalam beberapa jam setelah vaksinasi, terdapat respons imun bawaan dan umum pada tingkat sel saat tubuh mulai mengenali potensi ancaman biologis.
Respon garis depan oleh sistem kekebalan ini pada akhirnya dibantu oleh produksi antibodi, yang menargetkan patogen tertentu. Ini adalah produksi antibodi yang berkelanjutan yang membantu untuk menentukan seberapa efektif vaksin dalam memberikan perlindungan jangka panjang.
"Dalam penelitian kami, kami sangat fokus pada respons antibodi, meskipun itu hanya salah satu aspek dari respons sistem kekebalan adaptif," kata Janice Kiecolt-Glaser, direktur Institute for Behavioral Medicine Research di The Ohio State University dan penulis senior. di atas kertas.
Kabar baiknya, menurut para peneliti, vaksin covid-19 yang sudah beredar sekitar 95 persen efektif. Meski begitu, faktor psikologis dan perilaku ini dapat memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan kekebalan dan dapat memperpendek durasi kekebalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik