SuaraBekaci.id - Keluarga masih mengharpakan Diego Mamahit pulang ke rumah dengan selamat. Diego Mamahit merupakan kopilot Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, rute Jakarta-Pontianak yang diketahui jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.
Ayah Diego Mamahit, Boy Mamahit mengatakan pihak keluarga masih mengharapkan anaknya pulang dengan selamat. Boy berharap anaknya bisa kembali ke rumah dan berkumpul bersama keluarga.
"Saya masih berharap untuk anak saya, masih mengharapkan kembali," katanya saat ditemui di rumahnya yang berada di Jalan Nakula E/87, Jatirahyau, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021) malam.
Boy menceritakan, Diego merupakan anak yang baik dan perhatian kepada keluarganya.
"Anak itu penurut. Sifat dia tak pernah melawan dan menentang orang tua. Dan saya melihatnya begini ini, ini anak dia orgnya itu sangat mementingkan saudara atau keluarga daripada biasanya kaya orang," katanya.
Diego Mamahit, kata Boy, juga merupakan anak yang pintar. Dia tercatat sebagai salah satu lulusan terbaik di NAM Flying School angkatan pertama dan menempuh pendidikan S1 di Universitas Atmajaya Jurusan Manajemen.
"Kalau saya lihat Diego menjadi 5 terbesar dari angkatan pertama. Jadi mereka langsung terbang menjadi set pilot pada waktu itu. Saya melihatnya ini anak cukup cerdas ya otaknya ya," ujarnya.
Bungsu tiga bersaudara itu memulai karier penerbangannya sejak 2013 dan bekerja di Sriwijaya Air kurang lebih selama delapan tahun.
Sebelum memulai karir, Diego sempat pesimis karena merasa tidak memiliki potensi di dunia penerbangan. Namun berkat dukungan orang tua ternyata ia mampu sampai sejauh ini.
Baca Juga: Dari 155 Kantong Jenazah, Baru 12 Korban Sriwijaya Air yang Teridentifikasi
"Ya nyatanya dia (Diego) punya talenta yang tadinya dia bilang saya engga ada bakat untuk jadi penerbang, ternyata dia bisa sukses punya potens," katanya.
Selain itu, kata Boy, anaknya juga tidak pernah menolak tugas yang diberikan.
"Ketika Diego mendapatkan jadwal terbang dia itu enggak pernah tolak. Karna dia berfikir sudah diajarkan atas didikan saya itu," tambahnya.
Dia masih berharap agar Diego Mamahit selamat dan bisa kembali pulang ke rumah berkumpul bersama keluarga.
Kontributor : Nihlah Fauziyatul Wafa
Berita Terkait
-
Bekasi Timur Geger, Pria 61 Tahun di Bekasi Diciduk Usai Samarkan 14,6 Kg Ganja dalam Dua Kardus!
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
BGN Larang Keras SPPG Pecat Relawan Dapur
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik