SuaraBekaci.id - Anggota Banser NU Riyanto adalah pahlawan untuk Gereja Jemaat Pantekosta Indonesia atau GSJPDI Eben Haezer. Riyanto rela mati untuk menyelamatkan umat Nasrani yang tengah doa Natal.
Anggota Banser NU Riyanto hidup dalam keabadian setiap perayaan Natal. Suara.com pernah memberitakan kenangan aksi heroik Riyanto dari Rudi Sanusi Wijaya, pendeta Gereja Eben Haezer. Dia mengenang peristiwa itu pada 26 Desember 2016.
Malam itu, Riyanto sudah bersiap meninggalkan rumah untuk menjalankan tugas dari sang komandan.
Ia lantas pamit kepada sang ayah, Sukarmin, Namun, siapa sangka, ia yang berpamit tak lagi pernah bisa pulang.
Senin tanggal 24 Desember pada 17 tahun silam itu masih sore. Namun, Riyanto yang kala itu masih berusia 25 tahun sudah berpamitan kepada ayahnya untuk pergi bertugas.
Oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU), Riyanto diperintahkan menjaga Gereja Jemaat Pantekosta Indonesia (GSJPDI) Eben Haezer, Jalan Kartini Nomor 4, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Riyanto menjaga umat Kristen yang mengadakan misa malam Natal 2000 di gereja tersebut, bersama dengan tiga rekannya.
Awalnya, Riyanto dkk bertugas seperti biasa. Berpatroli keliling gereja.
Namun, situasi berubah pada pukul 20.30 WIB. Persisnya ketika seorang jemaat menemukan dua barang mencurigakan di dua lokasi berbeda dalam lingkungan gereja.
Baca Juga: Mengenang Riyanto, Penggawa Banser NU Penyelamat Umat Gereja Eben Haezer
"Ada bungkusan tas plastik di bawah telepon umum depan gereja. Satu barang lainnya adalah tas berisi kado. Kami temukan di bawah bangku gereja," tutur Rudi.
Pengurus gereja khawatir sekaligus panik. Mereka mengkhawatirkan dua benda mencurigakan itu berisi bom.
"Karena bungkusan plastik di bawah telepon umum itu berisi rangkaian kabel," kata Rudi.
Pengurus gereja lantas memberitahukan temuan itu kepada anggota Banser NU yang melakukan penjagaan. Setelahnya, Riyanto berinisiatif membuka bungkusan dalam tas hitam yang tampak terdapat kabel menjulur.
Riyanto panik ketika membuka tas itu, karena terdapat percikan api.
"Tiaraappp!" teriak Riyanto memperingatkan khalayak untuk berlindung.
Berita Terkait
-
Bupati Mojokerto Ajak Karang Taruna dan Sentra Komunikasi Sosialisasi Ketentuan Cukai Ilegal
-
Bantah Ditanya 'Uang Haram' Korupsi Haji, Anggota DPRD Mojokerto Beberkan Ini Usai Diperiksa KPK
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Detak Jantung di Titik Putih: Futsal Putri SMAN 2 Mojokerto Ukir Kemenangan di ANC 2025
-
Misteri Mutilasi Mojokerto: Kronologi, Motif Cinta, dan Fakta Mengejutkan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman