Dapat Dimanfaatkan! JK Sarankan Kayu Bekas Banjir di Padang Jadi Bahan Bangunan

Lokasi terdampak banjir di Kelurahan Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat

Muhammad Yunus
Minggu, 21 Desember 2025 | 16:29 WIB
Dapat Dimanfaatkan! JK Sarankan Kayu Bekas Banjir di Padang Jadi Bahan Bangunan
Banyaknya kayu yang terbawa arus dan menumpuk di sungai menjadi salah satu faktor utama yang memperbesar dampak banjir di Sumatera [Suara.com/PMI]
Baca 10 detik
  • Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, meninjau langsung lokasi banjir di Kota Padang, Sumatera Barat pada Sabtu, 20 Desember 2025.
  • JK menyatakan banjir disebabkan curah hujan tinggi serta penumpukan kayu akibat perubahan lingkungan di wilayah hulu.
  • Ia menekankan penanganan cepat kayu di sungai harus sistematis, dimanfaatkan yang bernilai, dan disingkirkan sisanya.

SuaraBekaci.id - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Kelurahan Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (20/12/2025).

Dalam kunjungan tersebut, JK menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap dampak banjir, khususnya penumpukan kayu di sungai yang memperparah kerusakan.

Menurut JK, banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga akibat perubahan lingkungan di wilayah hulu.

Banyaknya kayu yang terbawa arus dan menumpuk di sungai menjadi salah satu faktor utama yang memperbesar dampak banjir.

Baca Juga:Wali Kota Bekasi Bagi-bagi Mainan untuk Anak-anak Korban Banjir

“Banjir ini menimbulkan kerusakan yang cukup besar. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya kayu yang masuk ke sungai akibat perubahan lingkungan di bagian atas. Ini harus segera diselesaikan, terutama pada tahap ini, bulan ini dan bulan depan,” ujar JK di lokasi.

JK menegaskan bahwa penanganan kayu-kayu yang terbawa banjir harus dilakukan secara sistematis dan tidak ditunda. Ia mendorong agar kayu yang masih memiliki nilai guna dapat dimanfaatkan, sementara yang tidak layak segera disingkirkan dari aliran sungai.

“Solusinya jelas, kayu-kayu ini harus dipotong dan diangkut. Yang bisa dimanfaatkan, manfaatkan. Yang tidak bisa, buang di tempat tertentu,” tegasnya.

Lebih lanjut, JK menyebutkan bahwa kayu hasil pembersihan tersebut berpotensi dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, seperti bahan bangunan, pembuatan mebel, kursi, atau keperluan lainnya, tergantung kondisi dan kualitas kayu.

“Bisa untuk perumahan, bisa untuk media, kursi, macam-macam. Yang penting dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tidak semuanya dibuang, agar masyarakat tidak semakin kesulitan,” jelas JK.

Baca Juga:BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli

Dalam kesempatan itu, JK juga mengingatkan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait agar penanganan pasca banjir berjalan cepat, efektif, dan berkelanjutan, sekaligus menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola lingkungan ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini